Ada nilai positif dari tradisi "Mamarung" yang bisa diambil bagi kehidupan adalah nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang selanjutnya sebagai jalan bertukar dan berbagi rezeki dengan sesama.Â
Sementara bagi si mpu hajat adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat rahmat Yang Maha Kuasa yang diberikannya jodoh/calon suami untuk anak mereka.
Juga sebagai acara selamatan/mohon doa agar acaranya terlaksana dalam kelancaran. Serta pemberitaan bagi para saudara dan tetangga baik yang dekat atau pun yang jauh bahwa putra putri mereka akan melangsungkan pernikahan.
Tradisi "Mamarung" juga tidak hanya dilaksanakan sebelum pesta pernikahan. Masyarakat Desa Ciherang ini pun masih melaksanakan tradisi Mamarung untuk acara khitanan.
Sungguh tradisi ini adalah merupakan tradisi sejak dulu yang bagi masyarakat perkotaan telah mulai luntur dari kebiasaan yang dilaksanakan. Bukan berarti tradisi mamarung tidak berlaku bagi masyarakat kota, namun tradisi ini busa saja dilaksanakan dalam bentuk yang lainnya.
Apa pun tradisinya yang terpenting bagi kita adalah kebersamaan dan kekeluargaan jangan pernah terkikis dari kebiasaan kita sebagai warga negara Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Persatuan Indonesia sebagai sila ketiga Pancasila semoga tetap terjalin dalam kehidupan kita sehari-hari.
Indonesia Raya
Purwakarta Istimewa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H