Datang akan pergi,lewat 'kan berlalu,ada kan tiada,bertemu akan berpisah. Lirik lagu berjudul "Sampai Jumpa" yang dinyanyikan oleh Endank Soekamti itu dapat kita jadikan sebagai refleksi diri jika dikaitkan dengan kehadiran Bulan Ramadhan .Â
Sepertinya baru saja kemarin kita menyambut kedatangan bulan mulia yang penuh ampunan itu, namun beberapa hari lagi kita harus merelakannya pergi dan berlalu.Â
Banyak keuntungan dan kemuliaan yang kita dapatkan saat kita mengisi bulan mulia tersebut dengan hal-hal yang bermanfaat, sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah SWT, bahwa ia tidak hanya mengampuni dosa dan khilaf hamba-Nya, namun Allah juga menjanjikan balasan surga bagi para umat-Nya yang taat dan bertakwa.
Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan berpahala besar di bulan Ramadhan misalnya, tadarus Al-Qur'an, bersedekah,menyantuni fakir miskin dan kaum dhuafa atau bahkan berbuat dan berperilaku jujur dan mengamalkan kebaikan adalah anjuran-anjuran yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Rasulullah SAW, yang tentu saja tidak hanya dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan , tetapi juga sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan-bulan yang lain selain Ramadhan.
Awal 'kan berakhir ,lirik ini mengingatkan kita bahwa semua hal yang memiliki awalan pasti akan ada akhir di penghujungnya. Lalu ketika Ramadhan tiba ,sudahkah kita menyambut dan menghiasinya dengan apa yang Allah perintahkan?Â
Ketika ia kemudian benar-benar pergi dan berakhir,apakah kita siap untuk menyambutnya kembali di tahun yang akan datang ,dengan iman yang sama,ataukah dengan iman yang semakin rapuh?Â
Sebentar lagi kehadirannya akan berakhir berganti dengan perayaan Idul Fitri yang selalu kita nantikan setiap tahun,dimana kita bisa saling bermaaf-maafan kepada sesama untuk menghapus dosa dan kesalahan yang pernah kita buat.Â
Sampai jumpa di lain hari,untuk kita bertemu lagi....
Kurelakan dirimu pergi,meskipun ku tak siap untuk merindu...
Penggalan syair ini seolah mengingatkan kita bahwa masihkah kita bisa menjumpai Ramadhan yang suci di tahun berikutnya?Â
Ketika kita benar-benar melepasknanya dan berlalu berganti dengan hari yang fitri, apakah masih ada rasa rindu yang menyeruak dalam hati kita untuk menunggunya kembali di tahun yang akan datang ?Â