Rintik air di senja hari
mengiringi langkah kakiku yang gontai
terduduk aku dalam sebuah rumah kayu
termangu sendu oleh cerita ibu
kisah tentang sehelai kain usang
penopang lengan ayahku tatkala ia berjuang
rintihan dan erangan kesakitan
seolah sirna oleh balutan selendang
semangat menang pantang terkalahkan
bangsa kami tak boleh terjajah
kini selendang itu tetap memendam jasa
menemani hari-hari Ibu yang selalu biru
kuterdiam dalam hati yang semakin pilu
diluar rintik air semakin menderas
selaras dengan isakku yang tak lagi bisa aku bendung
teringat aku akan cerita Ibu
kisah indah di masa lalu
tentang cinta dan air mata
bahagia dan nestapa
bersamamu " Selendang Ungu"
                    Trisik, 30 Sept'21
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI