Tunggu hingga 3-5 hari, maka tempoyak siap diolah menjadi masakan lezat. Bisa dibuat sambal ataupun dimasak kuah menggunakan ikan patin atau nila.
3. Rusip
Awal saya mendengar rusip dari tetangga yang orang Sumatra Selatan. Saat beliau menjelaskan tentang rusip, jujur saya agak tidak percaya jika makanan ini lezat. Pasalnya, cara pembuatannya cukup ekstrim menurut saya. Tapi ternyata, setelah saya mencobanya, rusip sangat enak.
Rusip adalah makan tradisional masyarakat Bangka. Makanan fermentasi ini dibuat menggunakan bahan utama ikan teri atau ikan bilis, garam, gula aren atau gula kabung, dan air kerak nasi. Semua bahan tersebut dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat. Tunggu hingga satu minggu, lalu rusip siap diolah menjadi sambal atau olahan lainnya.
4. Tape
Siapa yang suka tape? Baik tape ketan ataupun tape singkong. Kalau saya sih, yes!
Tape adalah produk fermentasi yang terbuat dari singkong atau ketan yang difermentasi menggunakan ragi. Proses fermentasi menghasilkan tape berwarna putih atau merah.Â
Kalau saya pribadi, lebih suka menikmati tape tanpa diolah menjadi apapun. Cukup tape biasa saja. Kalau teman-teman bagaimana?
5. Terasi
Sambal terasi pakai nasi hangat dan lalapan sungguh nikmat sekali. Namun, apakah kamu sudah tahu cara membuat terasi?
Makanan fermentasi Indonesia yang satu ini adalah hasil fermentasi udang atau ikan yang telah diolah menjadi pasta dengan tambahan garam.Â
Terasi umumnya diolah menjadi campuran sambal, tapi ada juga lho yang suka mengkonsumsi terasi bakar sebagai pendamping nasi, contohnya: Ayah saya.
6. Oncom
Saya pribadi belum pernah makan oncom. Makanan satu ini tidak populer di Jambi, sehingga saya tidak pernah menemukannya di pasar.
Oncom adalah produk fermentasi yang terbuat dari ampas tahu atau bungkil kedelai yang difermentasi dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Oncom biasanya diolah menjadi hidangan goring atau tumisan dengan berbagai bumbu.