"Apakah kita sudah memberikan edukasi yang tepat dan batasan yang jelas?" tanyanya. Dengan edukasi yang sesuai dan batasan yang dibicarakan bersama, anak akan lebih mudah untuk mengikuti aturan dan merasa terlindungi. Hal ini juga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan dalam menghadapi berbagai situasi dengan lebih baik.
Tahapan Mendidik Anak dalam Islam
Dalam sesi selanjutnya, Siti Muyassarotul Hafidzoh menjelaskan delapan tahapan mendidik anak menurut ajaran Islam, yang diambil dari Al Qur'an Surat Luqman. Ia menegaskan bahwa pola pendidikan yang diajarkan oleh Islam ini sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, anrata lain;
- Bersyukur kepada Allah SWT - Orang tua diharapkan mengajarkan anak untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, sebagaimana disampaikan dalam Surat Luqman ayat 12.
- Ilmu Tauhid - Anak perlu diajarkan tentang ketauhidan agar memiliki pemahaman bahwa hanya Allah yang berhak disembah (Luqman: 13).
- Menghormati Orang Tua - Mengajarkan anak untuk selalu hormat dan menghargai orang tua, sesuai dengan nilai dalam Surat Luqman ayat 14.
- Menjalankan Ibadah - Mengajak anak untuk menjalankan sholat 5 waktu sebagai bentuk tanggung jawab spiritual.
- Kesabaran - Mendidik anak agar bersabar menghadapi setiap cobaan dan ujian dalam kehidupan.
- Menjaga Bumi - Mengajarkan anak untuk peduli pada lingkungan dan menjadi manusia yang rendah hati serta tidak sombong (Luqman: 18-19).
- Selalu Berdzikir - Mengajak anak untuk selalu mengingat Allah kapanpun dan di manapun, mengajarkan anak untuk selalu terhubung dengan Sang Pencipta.
Menurut Siti Muyassarotul Hafidzoh, tahapan ini bisa menjadi panduan bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai Islam yang kuat sejak dini, sehingga anak tumbuh menjadi individu yang berakhlak dan berkarakter
Selain pembahasan tentang peran orang tua, Siti Muyassarotul Hafidzoh juga menyinggung pentingnya bahasa cinta dalam membina hubungan yang harmonis dengan anak. Orang tua bisa menunjukkan cinta kepada anak melalui beberapa cara, antara lain:Â
    1. Sentuhan Fisik: Memberikan pelukan atau sentuhan hangat kepada anak untuk menumbuhkan perasaan nyaman.
- Melayani dengan Baik: Menunjukkan bahwa anak diperhatikan dengan melakukan hal-hal kecil yang bermakna.
- Kata-Kata Afirmasi: Mengucapkan kata-kata positif yang membuat anak merasa dihargai.
- Memberikan Hadiah: Memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan, meskipun kecil.
- Quality Time: Menghabiskan waktu berkualitas bersama anak, yang sangat berharga dalam mempererat hubungan.
Sesi parenting ini ditutup dengan ajakan kepada para orang tua untuk lebih terbuka dalam mendengarkan, memahami, dan mendukung anak-anak mereka. Muyassarotul Hafidzoh menekankan bahwa pendidikan anak di rumah sama pentingnya dengan pendidikan di sekolah. Dengan menjadi teman dan pelindung yang baik, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi dunia luar dengan karakter yang kuat.
Kepala MTsN 3 Bantul menyampaikan bahwa acara ini akan diadakan secara berkala dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan madrasah. Ia berharap bahwa dengan adanya keselarasan antara pendidikan di rumah dan sekolah, generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter, dan berakhlak mulia (Pjl)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H