Mohon tunggu...
Puji Lestari
Puji Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS

suka belajar, ingin bermanfaat untuk orang lain, Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Bioteknologi Konvensional, Membuat Tempe dari Berbagai Biji-bijian

8 Februari 2023   20:22 Diperbarui: 8 Februari 2023   20:23 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bantul (MTsN 3 Bantul) -- Seorang guru harus selalu meningkatkan kompetensi dan kinerjanya sehingga dapat memberi pengalaman belajar yang terbaik kepada siswa. Salah satunya melalui kegiatan praktikum. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), praktikum yaitu bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dari keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang guru dapat mengintegrasikan materi konseptual, faktual, prosedural dan metakognisi yang sekiranya mampu di telaah oleh siswa.

           

Puji Lestari, guru IPA di MTsN 3 Bantul berusaha menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna pada materi bioteknologi pada Senin, (6/2/2023) dengan model Inkuiri terbimbing. Siswa diberi kesempatan untuk aktif baik secara individu maupun kelompok, melalui praktikum membuat tempe dari berbagai biji-bijian. Praktikum dilaksanakan di lab IPA MTsN 3 Bantul. "Selama ini yang kita ketahui, umumnya hanya tempe kedelai, padahal jenis biji-bijian atau kacang-kacangan yang lain juga bisa diolah menjadi tempe melalui proses fermentasi", ungkap Puji.

Pada praktikum ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, terdiri dari 4-5 siswa tiap kelompoknya. Setiap kelompok membuat tempe dari jenis biji-bijian yang berbeda. Cara pembuatan tempe, mereka mencari informasi dari buku, bertanya pada ahlinya (pembuat tempe), atau mencari informasi dari internet. Biji-bijian yang digunakan untuk praktikum membuat tempe antara lain: biji kacang kedelai, kacang tanah, kacang koro, kacang merah, kacang hijau, jagung, dan biji durian.

Proses perebusan dan menghilangkan kulit biji-bijian dilakukan dari rumah, sehingga di madrasah tinggal di beri ragi tempe (rhizopus oryzae) selanjutnya dibungkus dengan plastik ataupun daun pisang. Selanjutnya disimpan di meja kelompok masing-masing, dua hari kemudian, dicek hasilnya. Setiap kelompok diwajibkan membuat laporan praktikum secara sederhana, yang meliputi judul, alat dan bahan, cara kerja/pembuatan, serta analisis hasil. Proses awal hingga tempe sudah jadi didokumentasi, dengan difoto atau divideo.

dokpri
dokpri
      

Begitulah pembelajaran tentang bioteknologi konvensional. Mereka bisa belajar banyak secara langsung tentang fermentasi pembuatan tempe dari berbagai biji-bijian. Salah seorang siswa, Gabriel dan kelompoknya memilih untuk mencoba membuat tempe dari biji durian.

"Saya penasaran, apa betul....biji-bijian selain kedelai bisa jade tempe besuk?" ujar Gabriel.

Pembelajaran yang mengasyikkan dan ramah anak terjadi disini. Mereka senang, dan bisa memperoleh ilmu secara langsung dari praktik. Bagaimana hasil tempe yang mereka buat...?

dokpri
dokpri

Setelah dua hari, tempe yang dibuat ada yang jadi dan ada yang gagal. Tempe yang jadi antara lain tempe kedelai, tempe kacang tanah, tempe kacang hijau, dan tempe koro. Setelah digorengpun rasanya gurih seperti tempe yang kita beli. Sedang biji-bijian yang gagal menjadi tempe adalah biji jagung, dan biji kacang merah. Setelah dianalisis, kemungkinan disebabkan masih banyaknya kandungan air dalam biji-bijian, atau takaran ragi yang kurang tepat. (Pjl)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun