Itu berarti kamu yang hidup pas-pasan juga memiliki kesempatan yang sama untuk menyisihkan uang investasi. Tidak percaya? Cobalah setingkat saja mengurangi standar hidupmu dari apa yang sudah dilakukan sekarang.
Kedua, Tidak Hanya Untuk Orang Berpendidikan Saja
Investasi hanya untuk mereka yang lulusan sarjana, magister, atau bahkan doktoral. Atau paling tidak telah tahu secara teoritis bagaimana langkah terbaik untuk investasi.
Nyatanya, pandangan itu tidak sepenuhnya benar. Kesempatan investasi selalu terbuka bagi siapapun. Seorang presiden, artis, CEO, pemilik bisnis ternama, guru, tukang becak, sopir angkot, ibu rumah tangga, atau bahkan mereka yang tidak memiliki profesi bergengsi sekalipun. Mereka tetap bisa berinvestasi.
Karena yang diperlukan bukan gelar pendidikan. Tapi kemauan untuk bisa merencanakan keuangan yang baik dengan cara investasi.
Ketiga, Tidak Hanya Sebatas Instrumen Bergengsi
Siapa bilang investasi hanya terbatas pada saham, obligasi, emas, reksadana, property, forex, atau bahkan cryptocurrency? Mata uang digital yang lagi tren. Pilihan investasi paling seksi bagi kaum milenial.
Instrumen investasi luas. Asalkan kembali pada pengertian awal. Yaitu menunda konsumsi sekarang untuk disimpan atau diputar lalu dinikmati di masa yang akan datang.
Modal yang kamu gunakan untuk membuka warung sate ayam juga bisa disebut investasi. Atau uang receh sisa belanja harian yang disimpan dalam celengan ayam juga berhak disebut dengan instrumen investasi.
Termasuk juga dengan saldo tabungan ataupun deposito yang ada di bank. Bahkan sedekah receh yang kamu masukkan ke kotak amal masjid tiap shalat Jumat juga layak disebut sebagai investasi.
Keempat, Tidak Harus Bernilai Besar
Tidak perlu berfikir harus memiliki uang ratusan juta dulu untuk bisa berinvestasi membeli lembar-lembar saham perusahaan ternama. Atau membeli emas batangan dengan harga yang tidak murah.
Hanya dengan seribu rupiah per hari saja kamu bisa berinvestasi. Uang seribu yang seharusnya bisa digunakan untuk beli satu bakwan kecil itu bisa disimpan dalam celengan ayam. Setelah penuh, celengan bisa dipecah, uangnya dikumpulkan, dan ditabung kembali dalam deposito bank.
Asalkan cara ini konsisten, uang seribu itu bisa berkembang lebih banyak. Tidak menutup kemungkinan bisa berubah menjadi nilai miliaran hingga trilyunan. Nah, bagaimana? Kamu tertarik?