Mohon tunggu...
Puji Khristiana
Puji Khristiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga 2 anak yang hobi menulis

Bekerja sebagai penulis konten dan blogger

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

5 Fakta tentang Investasi yang Tidak Banyak Orang Tahu

4 Februari 2022   15:11 Diperbarui: 4 Februari 2022   21:41 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi emas untuk pemula. (DOK. SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Apa itu investasi? Secara sederhana, yang dinamakan dengan investasi adalah menunda konsumsi sekarang untuk disimpan lalu dinikmati di masa yang akan datang.

Sederhana, bukan? Sangat sederhana sekali. Inilah alasan mengapa membahas tentang investasi tidak perlu dengan teori yang rumit. Meski dalam penerapannya memang tidak semudah teorinya.

Misalnya saja sekarang kamu punya uang 10 ribu. Anggap saja itu uang nganggur. Dalam artian tidak untuk membeli keperluan yang sifatnya penting dan harus ada untuk sekarang.

Tiba-tiba tukang siomai lewat. Nafsumu membujuk untuk membeli siomai. Toh cuma 10 ribu saja. Perut kenyang, tidak masalah uang melayang.

Tapi entah dari mana, tiba-tiba ada suara hati yang tak mau kalah untuk membujuk. Daripada digunakan untuk beli siomai, mending uangnya digunakan untuk membeli tahu pong sebungkus, tepung terigu seperempat kilo, dan sayur kol dua ribu. Sisa 2 ribu asumsi untuk minyak goreng dan bumbunya.

Dengan total belanja 10 ribu akan jadi 10 tahu goreng isi. Dijual kembali dengan harga 1.500 per bijinya. Uang jadi 15 ribu. Masih untung 5 ribu.

Atau misal kamu ingat masa kecil dulu. Punya uang 100 rupiah. Dibuat beli jajan yang ada undian di dalamnya. Memang masib lagi mujur, dapat jajan yang di dalamnya ada undian uang seribu rupiah.

Inilah definisi investasi secara sederhana. Menunda beli siomai hanya demi bisa menikmati uang 10 ribu menjadi 15 ribu untuk keesokan harinya. Atau membelanjakan uang 100 rupiah untuk membeli jajan dengan undian berhadiah meski kamu tetap bisa memilih menggunakan uang tersebut untuk membeli barang konsumsi lainnya.

Dari gambaran sederhana ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa investasi memiliki beberapa fakta yang tidak banyak diketahui orang. Antara lain :

Pertama, Tidak Hanya Untuk Orang Kaya Saja

Bicara masalah investasi, selalu diidentikkan dengan kemampuan orang-orang kaya. Kemampuan yang hanya dimiliki oleh mereka yang berlebih. Padahal nyatanya tidak harus seperti itu.

Investasi itu pilihan. Bahkan mereka yang berlebih secara ekonomi tetap saja memiliki pilihan untuk memilih menghabiskannya sekarang daripada untuk investasi masa depan. 

Itu berarti kamu yang hidup pas-pasan juga memiliki kesempatan yang sama untuk menyisihkan uang investasi. Tidak percaya? Cobalah setingkat saja mengurangi standar hidupmu dari apa yang sudah dilakukan sekarang.

Kedua, Tidak Hanya Untuk Orang Berpendidikan Saja

Investasi hanya untuk mereka yang lulusan sarjana, magister, atau bahkan doktoral. Atau paling tidak telah tahu secara teoritis bagaimana langkah terbaik untuk investasi.

Nyatanya, pandangan itu tidak sepenuhnya benar. Kesempatan investasi selalu terbuka bagi siapapun. Seorang presiden, artis, CEO, pemilik bisnis ternama, guru, tukang becak, sopir angkot, ibu rumah tangga, atau bahkan mereka yang tidak memiliki profesi bergengsi sekalipun. Mereka tetap bisa berinvestasi.

Karena yang diperlukan bukan gelar pendidikan. Tapi kemauan untuk bisa merencanakan keuangan yang baik dengan cara investasi.

Ketiga, Tidak Hanya Sebatas Instrumen Bergengsi

Siapa bilang investasi hanya terbatas pada saham, obligasi, emas, reksadana, property, forex, atau bahkan cryptocurrency? Mata uang digital yang lagi tren. Pilihan investasi paling seksi bagi kaum milenial.

Instrumen investasi luas. Asalkan kembali pada pengertian awal. Yaitu menunda konsumsi sekarang untuk disimpan atau diputar lalu dinikmati di masa yang akan datang.

Modal yang kamu gunakan untuk membuka warung sate ayam juga bisa disebut investasi. Atau uang receh sisa belanja harian yang disimpan dalam celengan ayam juga berhak disebut dengan instrumen investasi.

Termasuk juga dengan saldo tabungan ataupun deposito yang ada di bank. Bahkan sedekah receh yang kamu masukkan ke kotak amal masjid tiap shalat Jumat juga layak disebut sebagai investasi.

Keempat, Tidak Harus Bernilai Besar

Tidak perlu berfikir harus memiliki uang ratusan juta dulu untuk bisa berinvestasi membeli lembar-lembar saham perusahaan ternama. Atau membeli emas batangan dengan harga yang tidak murah.

Hanya dengan seribu rupiah per hari saja kamu bisa berinvestasi. Uang seribu yang seharusnya bisa digunakan untuk beli satu bakwan kecil itu bisa disimpan dalam celengan ayam. Setelah penuh, celengan bisa dipecah, uangnya dikumpulkan, dan ditabung kembali dalam deposito bank.

Asalkan cara ini konsisten, uang seribu itu bisa berkembang lebih banyak. Tidak menutup kemungkinan bisa berubah menjadi nilai miliaran hingga trilyunan. Nah, bagaimana? Kamu tertarik?

Kelima, Apapun jenis instrumen investasinya, jangan lupakan strategi terbaik

Ada satu rumus dalam investasi yang tidak boleh diabaikan. Yaitu high risk high return. Tidak ada investasi tanpa resiko. Dan semakin tinggi resiko yang kamu ambil, maka peluang mendapat keuntungan akan lebih besar.

Berapapun nilai yang kamu investasikan selalu ada resiko mengalami kerugian. Karena investasi tidak hanya menyediakan kesempatan untuk untung saja. 

Masih dengan contoh yang sama seperti di atas. Uang 10 ribu yang kamu investasikan jadi modal jualan tahu isi bisa saja rugi. Tahu isi hanya terjual sebagian. Atau bahkan pada resiko paling buruk, tahu isi tidak terjual sama sekali.

Di sinilah mungkin ada pemikiran 'seandainya'. Seandainya saja uang itu tetap kamu belikan siomai. Memang hilang. Tapi paling tidak kamu tetap bisa menikmati somai kesukaanmu.

Atau uang 100 perak yang kamu belikan jajan dengan undian berhadiah di dalamnya. Bisa saja ternyata di dalamnya hanya ada tulisan "kamu kurang beruntung, coba lagi". Di saat seperti inilah mungkin ada fikiran anda saja uang itu dibelikan permen. Mungkin kamu sudah bisa dapatkan permen kopi favoritmu.

Dengan gambaran contoh sederhana ini kamu juga bisa berpikir bagaimana seandainya kamu mengalami loss saat investasi saham, forex atau cryptocurrency. Atau bagaimana sewaktu kamu lagi butuh harga emas turun drastis. Membuat emas batangan yang kamu miliki tidak lagi memberikan untung penjualan dari pembelian.

Apapun instrumen investasinya dan berapapun jumlahnya, jangan lupakan strategi terbaik. Resiko memang tidak bisa dihilangkan. Tapi bisa diminimalisir.

Berpikir strategis. Gali ilmu investasi dari ahlinya. Jangan malas belajar. Luaskan pengetahuan.

Selebihnya lengkapi dengan doa terbaik. Karena secerdas apapun manusia, takdir tuhan juga yang menentukan.

Dan terakhir, saya tutup tulisan ini dengan kutipan quote terbaik dari Noel Wittaker.

"Kaya itu bukan tentang berapa uang yang akan kita dapatkan. Tapi seberapa baik kita bisa mengelola uang tersebut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun