Di saat negara-negara lain yang telah masuk ke jurang resesi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, kondisi Indonesia telah menunjukkan tanda-tanda sebaliknya. Apalagi ketika daerah-daerah pariwisata juga sudah perlahan menggeliat kembali.Â
Sebenarnya yang membuat bertambah beratnya pukulan ekonomi di daerah-daerah itu sebagian disebabkan oleh sikap paranoia pemerintah daerah dan masyarakat setempat terhadap Corona.
Karena itu, kemudian ada sikap resistensi terhadap pendatang dari luar daerah, termasuk wisatawan. Tulisan-tulisan penolakan pengunjung dari luar kota masih terpampang di beberapa wilayah. Tanpa mereka sadari, hal itu justru membuat keadaan di daerah itu semakin sulit. Sebab roda perekonomian berjalan tersendat.
Corona memang virus berbahaya, namun dengan penanganan yang keliru oleh kelompok masyarakat dan pemerintah daerah menyebabkan mereka menghadapi ancaman yang lebih besar, yaitu matinya perekonomian.Â
Paranoia semacam itu mestinya ditiadakan segera. Itu jika pemerintah daerah dan masyarakat setempat, apalagi yang bergantung pada wisatawan ingin cepat pulih ekonominya.
Kabar baik tentang naiknya konsumsi BBM hendaknya diikuti kesadaran seluruh masyarakat untuk tidak lagi bersikap paranoia terhadap Corona. Protokol kesehatan tetap wajib dilaksanakan, tapi mereka juga harus bersikap terbuka pada pendatang dan wisatawan. Karena indikator baik ini bisa jadi kembali lesu jika pemerintah daerah menerapkan kebijakan yang salah.
Puji Handoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H