Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menembus Daerah Terluar demi Listrik yang Berkeadilan

3 Agustus 2020   11:51 Diperbarui: 3 Agustus 2020   11:49 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan jaringan listrik tidak mudah dilakukan. Sebab kondisi di tengah pandemi Covid-19, PLN harus mengutamakan keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar. Protokol kesehatan mutlak dilakukan untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan. Pembangunan secara terus-menerus di daerah terluar itu agar listrik dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia.

Menurut data PLN, pembangunan infrastruktur kelistrikan di Pulau Matututang dimulai sejak 2018. Selain membangun PLTD, perseroan membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 0,05 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2 kms dan gardu distribusi dengan kapasitas 50 kiloVolt Ampere (kVA). Infrastruktur kelistrikan secara lengkap itu telah selesai dibangun seluruhnya di tahun ini.

Saat ini sistem kelistrikan di Pulau Matutuang baru beroperasi 6 jam, yakni dari pukul 18.00-00.00 WITA. Itu disebabkan sedikitnya pelanggan yang dialiri listrik. Saat ini PLN sudah melakukan penyambungan listrik untuk 59 pelanggan dan masih ada potensi penambahan hingga 100 pelanggan. Ke depan waktu layanan juga akan ditingkatkan secara bertahap, jika jumlah pelanggan mencukupi.

Membangun jaringan kelistrikan bukan hanya soal mendirikan dan menyalurkan. Harus juga dihitung jumlah pelanggan dan kemampuan untuk menyerap aliran listrik. Sebab listrik yang tak terserap akan terbuang percuma. Padahal dengan berbahan bakar fosil, pembangkit dengan tenaga disesel jelas akan memerlukan pembiayaan yang besar.

Namun pemerataan listrik memang tidak bisa ditawar lagi. Oleh sebab itu Pemerintah melalui PLN terus melakukan percepatan elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di daerah terpencil, sebab mereka juga bagian dari kesatuan negara yang dulu diperjuangkan bersama.

Puji Handoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun