Aku memang tahu kalau anak cowokku ini dekat sama teman sekolah  cewek yang satu itu. Entah sejak kapan kedekatannya aku tidak tahu persis karena anakku tinggal di asrama. Mereka teman sekolah dengan aturan asrama yang ketat. Namun sejak pandemi asrama libur  dan dipulangkan untuk belajar dari rumah saja.
Hampir satu setengah tahun belajar dari rumah saja, anakku akhirnya lulus di masa pandemi setelah Alhamdulillah sebelumnya  bisa diterima masuk kuliah lewar jalur SNMPTN.
Hari demi hari berlalu, anakku mengikuti kuliah dari rumah saja. Teman dekatnya ternyata diterima  di perguruan tinggi terkenal di negeei ini.Â
Selama ini aku tidak menyangka hubungan mereka terus berlanjut. Kondisi belajar dari rumah saja tak memutus komunikasi di antara mereka. Entah apa yang membuat tidak nyaman di antara mereka sehingga akhirnya jalinan komunikasi itu teeputus. Mungkin  jarak jauh dan keterbatasan pertemuan membuat semakin hambar sebuah hubungan.
"Ibu, sepi." Katanya lagi
"Oke, ayu jalan-jalan kita kemana?" Tanyaku
"Males keluar."katanya
"Enggak papa, sama ibu sambil sekalian beli jajan untuk adikmu." Jawabku
Akhirnya diapun mau kuajak jalan. Makan dan muter-muter cari keperluan. Sampai di rumah bukannya terlihat ceria malah masih bilang,"Ibu rasanya sepi, di temoat keramaian kaya tadi malah aku enggak suka."
"Yang sepi itu suasana hatimu, mau diajak ke tempat ramai seperti apapun, selama kamu masih patah hati ya tetap saja terasa sepi." Jawabku
Tak ingin memperpanjang kesedihan, akhirmya aku temeni  di kamar sambil nasehatin.l