Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Salinglah Menasihati

17 Mei 2020   12:00 Diperbarui: 17 Mei 2020   12:00 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan situasi ketika kita dalam posisi dinasehati, ketika kita mau menasehati juga ada adab-adab yang musti diperhatikan. Adab tersebut kita lakukan agar apa yang kita lakukan  bernilai ibadah. Nasehat yang kita berikan dapat diterima dan orang yang kita nasehati tidak merasa dipermalukan.

Di antara adab-adab yang dilaksanakan ketika memberi nasehat adalah pertama niatkan karena Allah. Niat ini penting, karena niat adalah pangkalnya amal. Amal akan dihitung sebagai amal baik jika kita niatkan karena Allah. Ikhlas semata-mata untuk beribadah. Ikhlas karena kita menginginkan kebaikan pada orang lain. 

Berbeda halnya jika kita melakukan sesuatu karena ada motivasi lain. Kita memberikan nasehat hanya karena ingin melakukan pembinaan misalnya. Maka hanya pembinaan  itu yang kita dapat.  Kita memberikan nasehat karena ingin dihormati, maka penghormatan itu saja yang akan kita dapatkan. Jadi apapun akan kita dapatkan sesuai dengan yang kita niatkan. Untuk itu niatkan apa yang dilakukan adalah ikhlas karena Allah. 

Adab yang kedua adalah cukup empat mata, antara orang yang menasehati dan yang dinasehati. Jangan berikan nasehat itu di tempat umum, di hadapan orang banyak. Walaupun nasehat itu baik, namun karena dilakukan di depan orang banyak, biasanya orang yang dinasehati akan merasa seolah-olah dipermalukan, ditelanjangi kesalahannya dan tentu saja hatinya tertutup menerima nasehat tersebut.

Adab yang ketiga adalah berikan nasehat dengan kata-kata yang lemah lembut. Kata-kata yang lembut akan mudah diterima, akan meudah diresapi dibanding dengan kata-kata yang keras lagi kasar. Kata yang  keras lagi kasar hanya akan masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan.  Sampaikan nasehat kita dengan dilatari kasih sayang, bukan marah-marah dan mengumbar emosi. 

Untuk memberi kebebasan dalam melaksanakan apa yang dinasehatkan, seorang teman memberikan nasehat dalam pepatah Jawa

CULNO SIRAHE CEKEL BUNTUTE
Lepaskan kepalanya, pegang ekornya.

Ketika memberikan nasehat kita bebaskan namun dibatasi. Misalnya  dalam mendidik anak dan keluarga, tidak harus keras, tapi tegas, kasih kebebasan tapi harus ada batasan, jangan dipaksa tapi dirayu, jangan disuruh tapi diajak, jangan tergesa gesa, baja yang keras butuh waktu untuk mencairkanya. Batu yang keras bisa berlubang dengan tetesan air yang lembut.

Adab yang ke empat adalah berikan nasehat dengan ilmu bukan dengan nafsu. Pastikan kita memberi nasehat sesuai dengan ilmu yang mumpuni dan pernah kita pelajari serta bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sekedar mengikuti hawa nafsu. Keinginan untuk memberikan nasehat karena kita merasa bisa, merasa lebih tahu, merasa lebih berhak, merasa berkuasa dan sebagainya.

Adab yang kelima adalah nasehati diri sendiri dulu sebelum memberi nasehat kepada orang lain. Yang Utama adalah bertambah baiklah kita setiap hari. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dengan seringnya kita menasehati pada diri sendiri sebelum kepada orang lain maka, diri kita akan semakin baik nantinya. 


Adab ke enam adalah tetap bersabar. Kesabaran itu bukan hanya milik orang yang dinasehati, agar dia menerima dengan baik. Namun kesabaran ini juga miliknya sang penasehat. Seandainya nasehat kita tidak diterima, seandainya nasehat kita tidak dilaksanakan maka tetaplah kita memberikan nasehat karena ikhlas. Tetaplah berniat untuk bermanfaat kepada orang lain sebagai ladang dakwah bagi kita. Sebagaimana hadist yang sering kita dengar . sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun