Mohon tunggu...
Puji Astuti
Puji Astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya adalah seorang Guru SD yang mengajar di SDN 3 Pakel Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Untuk menambah ilmu dan pengalaman saya mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 7. Saya tipe orang yang selalu penasaran dengan hal-hal baru, saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Saya suka berkolaborasi dan berdiskusi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke 7 ( 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik)

19 Maret 2023   12:31 Diperbarui: 21 Mei 2023   07:07 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Articulation of Learning

Coaching merupakan suatu proses kolaborasi untuk memberdayakan seseorang sesuai dengan potensi dan kekuatan dirinya. Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas bertujuan memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah perlu memiliki paradigma berpikir yang memberdayakan bagi setiap warga sekolah dan melihat kekuatan-kekuatan yang ada dalam komunitasnya. Melalui supervisi akademik potensi setiap guru dapat dioptimalisasi sesuai dengan kebutuhan yang nantinya dapat membantu para guru dalam proses peningkatan kompetensi dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang baru dan menarik.

Belajar dari pengalaman saya dahulu dan materi yang baru saya dapatkan, maka ke depan saya akan berupaya untuk menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan dengan siswa dan rekan sejawat, berupaya untuk menjadi mitra yang baik, menghargai setiap keputusan dan ide-ide yang disampaikan oleh keduanya. Banyak berlatih melakukan coaching tersirat ketika mengobrol dengan rekan sejawat dan siswa. Percakapan coaching, bermanfaat bukan hanya untuk coachee, namun juga untuk coach, melalui percakapan ini coach juga akan mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Terlepas dari itu semua, selalu berupaya untuk mengimplementasikan alur TIRTA dalam setiap percakapan coaching selama di sekolah, baik ketika dengan siswa maupun rekan sejawat. Lebih berupaya untuk memberdayakan, daripada menilai ataupun berasosiai.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun