Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak Usia Dini Lebih Emosional di Era Digital, Apa Ada Hubungannya?

24 Februari 2024   08:05 Diperbarui: 25 Februari 2024   12:46 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, untuk membantu anak usia dini dalam mengembangkan pemahaman diri dan emosi yang lebih baik. Karena melalui pendidikan emosional, selain anak belajar tentang berbagai jenis emosi, namun juga bagaimana merespon emosi tersebut dengan tepat. 

Ketika anak telah mampu melakukan pengelolaan emosi yang baik, maka kesehatan mental mereka juga akan meningkat dimana pada akhirnya akan turut menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif di sekolah.

Ketiga, akan membantu anak dalam pembentukan hubungan interpersonal dan keterampilan sosial yang sehat. Anak dilatih untuk dapat memahami perasaan dan perspektif dari orang lain, sehingga akan memunculkan rasa empati ketika mereka membangun hubungan sosial dengan teman sebaya atau orang dewasa di sekitar mereka. 

Keterampilan sosial ini tentu saja sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak dan dapat membersiapkan anak untuk sukses dalam kehidupan sosial mereka di masa depan.

Keempat, integrasi pendidikan emosional dalam kurikulum sekolah juga akan membantu dalam mengurangi tingkat perilaku yang tidak diinginkan, seperti perilaku agresif dan intimidatif. 

Anak-anak akan diajarkan untuk mengelola kemarahan dan frustrasi mereka dengan cara yang sehat, sehingga mereka tidak melampiaskannya dengan cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Hal ini akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman bagi semua siswa, serta membantu menciptakan budaya sekolah yang inklusif dan mendukung. 

Terciptanya budaya sekolah yang lebih ramah dan mendukung, dapat berpengaruh selaras pada hadirnya semua siswa yang merasa diterima dan dihargai.

Selain manfaat langsung yang dapat dirasakan pada jangka pendek, integrasi pendidikan emosional pada kurikulum sekolah ini mampu untuk memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang. 

Hal ini disebabkan karena anak-anak yang memiliki pemahaman yang baik terkait emosi dan keterampilan sosial yang kuat cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik dari segi mental maupun fisik di masa dewasa.

Mereka juga cenderung lebih sukses dalam hubungan pribadi dan professional, karena memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.

Dengan demikian, integrasi antara pendidikan emosional pada anak usia dini dengan kurikulum di sekolah merupakan langkah yang sangat penting dalam membentuk generasi yang tangguh secara emosional, memiliki keterampilan sosial yang kuat, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun