Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Ini Dia Alasan Mengapa Silent Treatment Jangan Dilakukan dalam Sebuah Hubungan

28 Mei 2021   20:36 Diperbarui: 30 Mei 2021   21:31 1942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silent treatment Illustration-Sumber: USA Today

Khawatirnya justru anak hanya akan menyalahkan diri mereka sendiri karena telah membuat orangtua mereka mendiamkan mereka.

Kalau berbicara dalam sebuah hubungan asmara atau rumah tangga, memang sebuah pertengkaran adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari datangnya. Tapi saat marah pada pasangan dan menggunakan silent treatment ini dalam menyelesaikan permasalahan yang ada ini, secara tak sadar sebenarnya ini adalah kekerasan emosional yang dapat memengaruhi hubungan.

Tentu saja banyak alasan yang melatarbelakangi terjadinya kemarahan, bisa karena cemburu, perbedaan pendapat, komunikasi yang terganggu atau bahkan perselingkuhan. 

Silent treatment Illustration-Sumber: USA Today
Silent treatment Illustration-Sumber: USA Today
Mungkin memang silent treatment ini dipilih dengan rasionalisasi agar pertengkaran tak terus terjadi, namun kalau dipikir justru metode ini dapat membuat hubungan menjadi renggang dan mampu memisahkan sebuah pasangan.

Berdasarkan pengertiannya sendiri, Silent treatment ini merupakan sikap yang mana seseorang lebih memilih untuk mendiamkan atau mengabaikan orang lain dengan menolak untuk berbicara. 

Biasanya hal ini terjadi ketika seseorang tengah marah, terlalu kewalahan atau frustasi ketika menghadapi sebuah masalah. Memang sih, diam sering menjadi pilihan yang terbaik untuk menghindari keluarnya kata-kata yang memunculkan penyesalan. 

Namun, kalau dipikir-pikir lagi, komunikasi lah yang sebenarnya mampu memperbaiki permasalahan serta hubungan. Kita tahu sendiri bahwa keterbukaan merupakan salah satu kunci hubungan yang baik.

Kalau kamu berpikir silent treatment ini bermakna menunda untuk berbicara sementara dengan seseorang, maka kamu salah. Sebab, perbedaannya adalah ketika kamu menunda pembicaraan maka itu tandanya kamu hanya membutuhkan waktu sementara untuk menenangkan diri kemudian akan membahas permasalahan yang terjadi ketika sudah tenang. Well, pada silent treatment berbeda.

Ia akan menolak untuk membahas masalah yang ada baik sekarang atau bahkan nanti. Karena bisa dikatakan tak terjadi pembicaraan apapun, maka tentu saja tak ada peluang untuk kamu dan pasangan kamu atau kamu dengan orangtua kamu untuk dapat saling memahami atau melakukan kompromi atas penyelesaian masalah yang ada. 

Justru yang terjadi adalah masalah tadi akan menggerogoti hubungan yang ada dan kalau dibiarkan bukan tak mungkin akan berlanjut pada perpisahan.

Aku tadi sempat mengatakan bahwa silent treatment ini dapat dikategorikan sebagai kekerasan emosional. Dikarenakan hal ini digunakan sebagai alat untuk mengontrol serta menciptakan jarak emosional oleh sebagian orang. Pun dapat digunakan seseorang untuk terhindar atas tanggung jawab atau mengakui kesalahan yang dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun