Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mere Exposure Effect, Masa Iya Cinta Ada Karena Terbiasa?

17 November 2020   09:24 Diperbarui: 17 November 2020   09:35 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: weheartit.com

Tentu saja selain dalam dunia periklanan, ini juga berlaku pada hubungan dengan manusia. kamu pernah tidak sih kayak temenan deket dengan lawan jenis, dimana kamu awalnya menganggap hal itu biasa aja, tapi karena lama-lama temenan, mengobrol, sering jalan pada akhirnya kok mulai kelihatan menarik aja ya orang ini. Pernah gak? 

Nah, itu pernah diteliti di sebuah penelitian yang menurut aku keren banget. Jadi begini ceritanya, ada empat orang perempuan yang penampilannya mirip-mirip lah, terus mereka berpura-pura menjadi murid di sebuah kelas yang besar. 

Nah, yang membedakan adalah seberapa sering mereka dalam menghadiri kelas. Ada yang gak pernah datang, ada yang 3 kali datang, ada yang 10 kali datang, sama ada yang 20 kali datang. Kemudian, setelah akhir semester, murid lainnya itu disuruh menilai keempat perempuan tersebut. Menurut kamu, yang paling dinilai 'oke' itu yang mana?

 Jawabannya adalah perempuan yang paling sering datang ke kelas dianggap atau dinilai lebih menarik dibandingkan dengan 3 perempuan lainnya. Lah, kenapa hal ini bisa terjadi?

Ini sebenarnya juga menjawab pertanyaan di awal mengenai mengapa orang yang berteman atau sahabatan lama bisa aja mulai sama-sama jatuh cinta. Contohnya aja nih, keluarga yang menjadi inspirasi aku dimana buku sama filmnya aku suka banget yaitu pasangan Teman Tapi Menikah, Ayudia dan Ditto. 

Sebenarnya, penyebabnya adalah karena 'efek sering liat aja'. Kalau yang aku rangkum dari beberapa sumber, proses terjadinya 'efek sering liat aja' ini adalah awalnya kita sebagai manusia pada dasarnya akan berhati-hati dengan adanya orang baru. 

Karena menganggap, adanya hal baru tersebut berbahaya buat kita. Ketika kita sering terpapar dengan sesuatu, yang dalam hal ini adalah seseorang atau apapun dan ternyata orang tersebut gak menimbulkan bahaya buat kita, rasa hati-hati kita bakal berkurang karena kita ngerasa kayak, "Dia aman, aku gak perlu takut" 

Gampangnya gini, kamu saat pertama kali kenal sama orang, juga pasti bakal jaga jarak juga kan, baik dari segi intensitas atau topik pembicaraan. Kayak gak mau aja gitu membicarakan hal yang terlalu personal dengan orang-orang yang kita tidak terlalu kenal. 

Nah, lama-lama kita sudah merasa nyaman dan familiar, karena sering bertemu dan beraktivitas bareng, maka dari itu kita menjadi lebih gampang untuk mengartikan apa yang kita lakukan. Hal ini akan bikin mood kita baik karena kita tidak perlu khawatir kalau dia itu membahayakan. 

Masalahnya, kita tidak sadar kalau mood kita baik itu karena kita merasa  familiar dengan keadaan tersebut bukan karena suka atau yang lain. Otak kita terkadang memang suka 'bodoh' aja gitu gak bisa membedakan mood happy yang terjadi ketika kita bersama seseorang itu apakah karena rasa nyaman, suka, atau karena rasa apa. 

Dan gak cuma itu, kalau sudah terlanjur nyaman, bisa jadi kamu memutuskan untuk lanjut menjadi pasangan tanpa mempertimbangkan kalau apakah kalian itu akan cocok sebagai pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun