Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Teman Lama Kamu Sudah Tak Seasyik Dulu

7 November 2020   13:03 Diperbarui: 8 November 2020   20:49 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Salah satu alasan mengapa kita merasa sedih adalah karena kita memiliki kecenderungan untuk meromantisasi masa lalu."
-Puja Nor Fajariyah


Tadi malam, aku pergi ke sebuah Cafe di Kampung Inggris, ya sekedar berdiskusi lepas dengan teman-teman organisasiku yaitu PII. Tiba-tiba saja, salah seorang temanku yang memang asli orang Pare bertanya ke temanku yang satunya yang memang keduanya pernah bersekolah di sekolah yang sama, berkata seperti ini,

"Eh, ada si A tuh," ujarnya
"Ah males, udah gak asik anaknya,"

Tiba-tiba saja terbersit dalam pikiranku untuk menulis mengenai hal ini. Iya, sebuah keadaan dimana aku sendiri atau kamu yang membaca tulisan ini barangkali pernah atau sedang merasakannya. Kondisi dimana menganggap teman lama, sudah tidak Seasik sebelumnya. 

Ibaratnya nih ya, coba deh bayangin ketika kamu lagi sendirian di kafe dan tiba-tiba ketemu sama teman lama, akhirnya kamu merasa senang banget karena memang sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengannya dan kamu sebelumnya cuma bisa bertemu dengannya lewat chat.

Sebelumnya memang, ketika ngobrol sudah ada yang berbeda diantara kamu dan temanmu, dan lama kelamaan makin berbeda aja. Obrolannya, mungkin sudah tidak seasik dulu dan terlihat memang antara kamu dan teman kamu sudah tidak seakrab dulu. 

Cuma, kadang kita terjebak pada pemikiran bahwa hal itu wajar karena antara kamu dan temanmu memang sudah lama tidak bertemu dan tidak ngobrol langsung, tapi nyatanya, ketika sudah bertemu langsung pun juga tetap saja berbeda. Rasa-rasanya tak ada bedanya antara obrolan dalam jaringan dengan di luar jaringan sekalipun.

Pada akhirnya ketika sudah begini, kita sendiri yang dulunya sering kali berbagi semua hal atau bebas bercerita tentang apa saja dengan teman kita menjadi sungkan dan tidak enak untuk bercerita dengan dia lagi. Iya bukan? 

Padahal, barangkali sebelumnya bisa bercerita tentang hal-hal ringan sebut saja tentang perasaan suka dengan seseorang selama berjam-jam pada akhirnya menjadi enggan karena teman kita lebih suka membahas mengenai kesibukannya sekarang, sebut saja misal tentang perkuliahan atau pekerjaan.

Dan, barangkali nih ketika kamu dan temanmu sedang asyik-asyik ngobrol, si teman kamu ini sibuk sekali melihat jam terus menerus, seolah menandakan ingin segera beranjak dari tempat itu dan pergi ke tempat lain atau mengerjakan pekerjaan lain. 

Yang pada intinya, kamu dihadapkan pada realita bahwa pertemanan antara kamu dan dia sudah tidak connect lagi dan tidak semenyenangkan dulu.

Pertanyaannya sekarang, pernah gak sih kamu mengalami hal seperti itu? kalau iya, apa yang kamu rasakan saat mengalami itu? 

Jujur saja, aku pun pernah mengalami hal ini terlebih lagi sekarang ketika memang sudah masuk di bangku perkuliahan dan sedikit sekali memiliki waktu untuk mengobrol langsung dengan teman-teman lama. 

Well, di tulisan kali ini aku ingin membahas mengenai kenapa sih, dinamika pertemanan itu bisa berubah. Dan, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perubahan ini. 

Menurut aku pribadi, ada satu serial yang mencerminkan banget perihal masalah pertemanan ini,  yaitu  serial yang berjudul "How I Met Your Mother" serial ini terdiri atas 9 season di mana sebenarnya cerita yang diangkat itu simpel, tentang persahabatan 5 orang yaitu Marshall, Lily, Ted, Toby, dan Barney dengan berbagai masalah dan keunikan dalam hidup mereka. Namun, pada episode terakhir, kelimanya malah dihadapkan dengan masalah akan kemungkinan berakhirnya persahabatan mereka.

Salah satunya adalah waktu Robin pergi ke pesta dan bercerita ke Lily kalau misalnya dia sudah tidak sanggup lagi untuk hangout bersama dengan mereka karena berbagai macam alasan yang sebenarnya dapat dikatakan valid sih. 

Ketika ditanya oleh Lily apakah ini pertanda kalau pertemuan mereka akan berakhir, Robin tuh berkata bahwa engga juga sih, mereka tetap akan bisa bertemu, namun memang masa-masa biasanya mereka hangout bersama hingga lupa waktu itu mungkin sudah selesai atau sampai pada batas akhirnya.

Perubahan dalam pertemanan mungkin memang merupakan suatu hal yang berat untuk diakui ataupun dialami. 

Kalau mengalami itu, mungkin kamu akan merasa sedih seperti apa yang pernah aku sendiri alami, biasanya akan menjadi lebih menyakitkan ketika terlintas di ingatan atau memori kamu mengenai saat-saat menikmati keseruan bersama dengan teman-teman lama.

 Kebahagiaan yang dulu dirasakan dan sekarang dirasakan sudah berbeda dimana kemudian membuat kamu merasakan kesepian saat memang membutuhkan teman cerita. Kamu menyadari bahwa teman lama kamu sudah tidak bisa menjadi tempat cerita yang nyaman seperti dulu.

Sayangnya, perubahan dalam pertemanan adalah sesuatu yang tidak bisa kita cegah, karena memang seiring berjalannya waktu, kehidupan terus saja berubah. 

Selalu ada pengalaman dan tanggung jawab yang datang silih berganti dan mau tidak mau juga merubah kita sampai akhirnya ya pertemanan ikut berubah. 

Yang dulu ketika di sekolah bahasannya hal-hal ringan seputar percintaan, sekarang berubah menjadi berat dan membosankan seputar perkuliahan dan pekerjaan.

Tidak hanya itu, perubahan dalam pertemanan juga ada dan bisa terjadi seiring berjalannya waktu karena adanya perubahan prioritas. Hal ini digambarkan dalam serial film How I Met Your Mother tadi dimana kelima sahabat tadi sudah memiliki prioritas masing-masing.

Sebut saja Lily  dan Marshall sudah fokus mengurus keluarga, Ted yang menjaga bayi bersama dengan istrinya, robin yang sibuk dengan karirnya dan Barney sebenarnya tidak memiliki kesibukan apa-apa. 

Melihat berbagai prioritas dan kesibukan mereka menandakan bahwa memang menjaga persahabatan dan pertemanan bukan lagi menjadi prioritas utama. Hal ini juga disampaikan oleh Barney yang berkali-kali berteriak di episode terakhir  

"THE GANG IS BACK, NOW WE ARE BACK!"

Ya karena empat orang dalam pertemanan mereka pada akhirnya kembali bisa ngumpul bersama di bar. Barney bersikeras bahwa mereka harus bangun hingga pukul 3 pagi seperti biasanya di waktu-waktu dulu. Namun karena pada realitanya memang sudah tidak bisa karena banyak dari mereka yang sibuk dengan keluarga dan karirnya. Ya tentu saja, percuma.

Nah, hal ini berujung pada bahasan mengenai bagaimana caranya kita merespon terhadap rasa sedih dan perubahan dinamika pertemanan. Salah satu alasan mengapa kita merasa sedih adalah karena kita memiliki kecenderungan untuk meromantisasi masa lalu. 

Ini sebenarnya tidak terbatas pada pertemanan sih, tapi juga misalkan urusan percintaan, kita selalu mengingat momen-momen indah bersama dengan mantan. Jadi kalau sekarang kita mengalami suatu hal yang buruk, kita memiliki kecenderungan untuk mengingat-ingat masa lalu secara positif tanpa mengingat sisi buruknya. 

Sampai pada akhirnya kita jadi melihat masa lalu sebagai sesuatu yang jauh lebih sempurna dari saat ini. Karena hal ini kemudian kita merasa sedih dan menganggap kondisi ini tuh buruk sekali walaupun sebenarnya tidak seburuk itu. 

Biasanya kamu merasa kalau misalnya pertemanan antara kamu dan teman kamu berubah dan terlihat teman kamu sudah tidak berminat mendengarkan ceritamu. Mungkin saja sebenarnya perubahan itu tidak terlalu drastis sekali .

Mungkin saja, dulu teman kamu sering mengobrol hanya karena sekelas atau memang duduk sebangku dengan kamu. 

Mungkin juga, memang sudah dari dulu teman kamu merasa tidak terlalu dekat denganmu, namun karena kamu terlalu meromantisasi masa lalu, jadinya kamu lupa akan hal-hal seperti itu. Dan sebenarnya, perubahan dalam pertemanan ini adalah hal yang sering dan mudah untuk dihadapi. 

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan ketika kamu dihadapkan pada masalah seperti ini.

Pertama, Tanyakan kepada diri sendiri, apakah kamu masih benar-benar ingin untuk berteman dengan temanmu tadi? 

Nah untuk menjawab hal ini kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal yang perlu kamu investasikan untuk mempertahankan pertemanan kamu sendiri baik itu energi ataupun berupa uang. 

Setelah melalui pertimbangan tadi, coba deh dibayangkan dan dipikirkan kembali apa yang akan kita dapat dari investasi kita ini, apakah worth it atau tidak. Kalau ternyata jawabannya adalah tidak, dan kamu sudah merasa lelah berarti ya memang sudah saatnya pertemanan itu dibiarkan begitu saja.

Kedua, Bicarakan dengan teman kamu. Kalau memang kamu masih mau mempertahankan pertemanan kamu, maka ya perlu kiranya untuk kamu membiacaran hal itu dengan dia. 

Kamu bisa mulai dengan menceritakan dan mengungkapkan mengenai perubahan dinamika pertemanan yang kamu rasakan. Dan coba tanyakan saja apakah teman kamu juga merasakan hal yang sama atau tidak. 

Kamu juga bisa mulai membahas apakah perubahan itu menjadi suatu masalah untuk kamu atau tidak, dan untuk teman kamu juga tentunya. Dan kalau iya, temukan cara atau solusi agar kamu dan temanmu bisa mengatasinya dengan bersama-sama. Dan, kamu bisa komunikasikan harapan dari kamu masing-masing dari pertemanan ini.

Ketiga, Ingat, pertemanan bisa bertahan dari usaha yang ada dari kedua belah pihak. Jadi coba pastikan untuk saling terbuka satu sama lain. 

Dengan saling terbuka kita akan tahu apa yang satu sama lain rasakan dan diinginkan sehingga kamu dan temanmu bisa saling mengusahakan atau melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah yang ada.

Terakhir, sebenarnya kita perlu juga untuk memiliki dan mengisi worksheet friendship ingredients, worksheet ini adalah sebuah lembar yang digunakan untuk mengidentifikasikan apa saja yang kamu butuhkan supaya kamu bisa mengatasi masalah pertemanan kamu dan kamu juga mengidentifikasi sebenarnya teman seperti apa yang kamu butuhkan.

Itu dia sebenarnya, alasan ilmiah mengenai pemikiran yang terkadang muncul di otak kita terkait anggapan teman kita sudah tidak seasik dulu. Seperti apa yang aku katakan tadi, hal ini wajar dan sebenarnya bisa kita hadapi dengan mudah, asal kita tahu caranya. 

Semoga tips yang aku bagikan bermanfaat dan bisa membuat kamu yang sedang dilanda permasalahan dengan teman lamamu segera bisa menyelesaikan hal itu. 

Aku jadi ingat salah satu kalimat bijak yang aku kutip dari film Teman Tapi Menikah 2 yang diucapkan teman Dito kepadanya ketika sedang berselisih dengan istrinya yang ya teman sendiri juga, isinya begini,

"Ingat, kalau lengan sakit itu dipijet, jangan dipotong,"

Kalau hubungan pertemanan kamu masih bisa diperbaiki, jangan buru-buru diputus. 

Semangat, dan semoga tulisan ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun