Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ajak Anak Bereksperimen, Ajar Anak Berkompeten

5 November 2020   04:48 Diperbarui: 5 November 2020   04:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya apabila kaitannya dengan eksperimen pada anak usia dini, orangtua tidak perlu menyiapkan momen khusus untuk melakukannya, cukup dengan mengajak anak melakukan sesuatu dalam keseharian yang sekiranya juga bisa anak lakukan.

Misalkan, ketika ibu sedang membuat kue, nah anak bisa diajak dengan diberikan tempat khusus. Anak juga disediakan media dan alat sendiri, awalnya barangkali anak akan mengikuti apa yang ia lihat, sebut saja si ibu yang membuat adonan. Yang perlu ditekankan, ibu perlu untuk mengatakan,

"Buatlah apa saja, bebas," darisana, anak seolah sudah mendapatkan lampu hijau untuk mengembangkan imajinasinya. Dan, yang biasanya dibuat oleh anak adalah hal-hal yang terdekat atau familiar dengannya. Kalau hubungannya dengan kue, biasanya anak membuat seperti robot-robotan bila ia laki-laki, atau bentuk-bentuk yang lucu bila ia perempuan.

Hal ini sebagai bentuk perkembangan kognitif anak itu sendiri sejalan dengan perkembangan kreativitas dari anak. Dengan diberikan kesempatan dan kebebasan mengekspresikan diri, secara alamiah pola pikir anak atau kognisi anak akan berkembang tanpa diminta. Atau, bisa saja ketika ayah sedang mencuci mobil. Biarkan anak untuk bereksperimen dari kegiatan tersebut. Misalkan, anak akan mengetahui seberapa banyak busa yang dihasilkan apabila sabun cuci mobilnya dituangkan sedikit, dan seberapa banyak busa yang akan dihasilkan ketika sabun cuci mobil yang dipakai lebih banyak.

Setelahnya, bisa juga anak mengamati terkait berapa banyak air yang diperlukan untuk mencuci mobil bila sabun yang tuangkan banyak, atau lebih bersih mana mobil apabila dicuci dengan sabun yang banyak atau sabun yang sedikit? Nah, biasanya, anak tidak akan terpikirkan mengenai hal ini. Itulah mengapa, perlu kiranya orangtua untuk mendampingi dan memberikan stimulus atas hal itu. Agar tidak terlalu ketara, coba lemparkan atau mulai dengan pertanyaan yang memancing dan menarik bagi anak. sebut saja begini,

"Dek, coba tuangkan sedikit aja sabunnya, kira-kira busanya banyak gak ya?"
"Kak, coba kalau airnya ditambah tapi pakai sabunnya sedikit aja, busanya ikut jadi sedikit atau tetap banyak"
"Nak, kira-kira mobil kita lebih bersih kalau dicuci pakai sabun yang banyak atau sedikit?"

Dengan pertanyaan-pertanyaan tadi, rasa penasaran anak akan terpancing dan ia secara alamiah akan tertantang untuk mencari tahu jawabannya. Tentu saja, ia akan melakukannya dengan suka rela sebab adanya pertanyaan-pertanyaan tadi tidak terkesan memaksa. Dan, biasakan untuk meminta kesimpulan di tiap selesai anak mencoba atau melakukan hal tersebut. Hal ini untuk mengasah kemampuan anak menyusun kosakata dan mengasah perbendaharaan kata dalam otak anak sendiri. Seperti ini,

"Kak, wah busanya kok banyak, kakak tuangkan sabunnya banyak atau sedikit?"
"Dek, kok mobil kita bersih banget ya? Tadi adek nyucinya gimana?"

Dan, tutup pendapat anak dengan memberikan pujian sebagai bentuk apresiasi atas apa yang telah anak lakukan. Dari sini, coba sekarang kita para orangtua bayangkan apabila anak terbiasa untuk melakukan eksperimen dalam keseharian, tentu saja anak akan menjadi lebih berkompeten dalam melakukan suatu hal. Sebab, anak sudah terbiasa mencoba sebelum kemudian melakukan suatu hal. 

Hal yang bisa kita ambil dari cerita bapak-bapak diawal tulisan ini dan kisah masa kecilku sendiri adalah mengenai pembiasaan melakukan eksperimen penting untuk dibiasakan dan dimulai sejak usia dini pada anak. Kadang, hal ini dianggap sulit sekali oleh para orangtua, padahal tidak sama sekali. Eksperimen, bisa dikenalkan dan dimulai dari hal yang paling terdekat dan sederhana.

Semoga tulisan ini bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun