Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terlanjur Kuliah Salah Jurusan, Selanjutnya Harus Diapakan?

23 Oktober 2020   05:00 Diperbarui: 23 Oktober 2020   05:11 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku lelah...mau pindah jurusan aja,"

Buat kamu para mahasiswa atau kamu calon mahasiswa, kamu punya jurusan kuliah impian gak sih? Aku sendiri punya. Jurusan impian aku adalah Psikologi.

Aku beruntung sebenarnya meskipun aku sekarang tidak kuliah sesuai dengan jurusan yang aku impikan, di jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini aku juga mendapatkan banyak sekali asupan materi kuliah psikologi. Jadi ya, kaya sebelas dua belas lah, aku anggap aja lagi jadi mahasiswa Psikologi tidak resmi.

Aku melihat teman-temanku yang lain, sesama mahasiswa, mereka juga memiliki jurusan impian, tapi banyak dari mereka pula yang sama seperti aku yang tidak kuliah di jurusan impian.

Ya karena aku kuliah di UIN Malang, banyak nih teman-temanku yang bilang pengen banget masuk di FK-UINMA, Fakultas Kedokteran UIN Malang. Wajarlah, aku yakin pasti banyak yang ingin jadi dokter dari salah satu Fakultas Kedoteran Universitas Islam Negeri terbaik di Indonesia.

 Tapi, ya karena banyak dari teman-temanku yang gagal, akhirnya banyak dari temanku yang masuk ke jurusan lain yang tidak sesuai dengan minatnya, meskipun gak jauh-jauh amat dengan ilmu kesehatan, kaya mereka masuk jurusan Biologi, Farmasi, bahkan Psikologi sendiri.

Awalnya, pasti yang ada di pikiran mereka,

 "Yaudahlah gakpapa, bisanya masuk kesana, toh jurusannya pun tidak jauh beda" 

Tapi, hal ini kemudian tak jarang menjadi masalah baru bagi mereka dan juga mungkin buat kita semua. Buat kamu juga mungkin yang merasa salah jurusan nih, karena ilmu yang kita jalani tuh, ketika dirasa tidak sesuai dengan target kita jadinya tidak masuk di passion kita. Sehingga tidak jarang banyak dari kita untuk keluar dari bangku perkuliahan.

Maksud dari keluar di sini, artinya pindah jurusan. Jadi kita merasa ingin banget pindah jurusan meskipun sebenarnya sudah berada di separuh jalan.

Kalau kamu merasakan hal itu semua, berarti kamu harus membaca tulisan ini hingga selesai karena aku akan mencoba sedikit berbagi mengenai kesalahan-kesalahan memilih jurusan, dan apa yang harus dilakukan kalau sudah terlanjur masuk ke jurusan tersebut.

Well, gak bisa dipungkiri, belajar suatu hal yang gak sesuai dengan passion kita akan membuat kita setengah hati menjalaninya. Kamu yang saat ini merasa salah jurusan saat kuliah, pasti ngerasain hal kaya gitu. Belajarnya mungkin setengah-setengah, motivasinya juga jadi lebih rendah, dan banyak dampak lainnya.

Nah, beberapa dari kamu mungkin akan berpikiran buat pindah jurusan dengan harapan ketika kamu berada di jurusan yang kamu inginkan, kamu akan menjadi lebih rajin, lebih semangat, dan bisa menjalani dunia perkuliahan dengan lebih niat. Bahkan, mungkin kamu sampai akan berkata ke diri sendiri seperti ini,


"Wah, kalau aku bisa pindah ke Jurusan X, pasti aku bakal lebih semangat belajar sampai bisa lulus cum-laude"

Ya, sebenarnya sah-sah saja memikirkan seperti itu. tapi, ketika kamu memutuskan untuk pindah jurusan, seberapa bisa dipertanggungjawabkan sih keputusan kamu itu? memangnya atas dasar apa sih kamu bisa berkata bahwa pindah jurusan itu bisa menjadi keputusan yang lebih baik daripada kamu yang sekarang?

Nah, pastinya kamu tidak mau dong, pas kamu pindah jurusan, tiba-tiba malah ngerasa gak nyaman lagi, terus jadinya kayak ngerasa gak cocok lagi. So, apasih yang bisa aku bagi ke kamu yang merasakan berada di posisi ini?

Aku memiliki sebuah pandangan yang barangkali akan membuat kamu berpikir ulang akan keluar dari bangku perkuliahan atau pindah jurusan kamu yang sekarang. Saran dari aku adalah, kecuali kamu memiliki alasan yang benar-benar kuliah untuk berhenti atau pindah, jangan berhenti atau pindah.

Karena begini, sadar atau tidak, berhenti atau pindah jurusan itu adalah keputusan yang berat dan harus dipikirkan benar-benar. Kamu harus harus memastikan bahwa kamu berhenti atau pindah dengan alasan yang kuat banget. Karena pemilihan jurusan adalah salah satu penentu kehidupan kamu selanjutnya. 

Menurut aku, ada hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan terlebih dahulu sebelum kamu memutuskan untuk berhenti atau pindah jurusan.

Pertama, kamu memiliki rencana karier yang jelas dan kenapa kamu menginginkannya. Coba kamu pikirkan, apa yang akan kamu lakukan selama sepuluh atau dua puluh tahun dari sekarang. Nah, kalau kamu sudah memikirkan dalam sepuluh atau dua puluh tahun lagi kamu mau menjadi apa, baru boleh pindah ke jurusan yang mendukung kamu untuk pencapaian hal tersebut.

Kalau kamu gak tahu kedepannya kamu jadi apa, lebih baik kamu pikir-pikir lagi nih untuk pindah jurusan, karena bisa jadi kamu belum menggali apa yang ada dalam diri kamu lebih dalam.

Coba saja kamu melihat diri kamu lebih dalam dan coba asah lagi pengalaman yang kamu punya selama ini supaya ketika kamu sudah mengetahui tujuan kamu, baru deh kamu memikirkan lagi tentang keputusan kamu untuk berhenti atau pindah jurusan. Apakah berhenti atau pindah jurusan itu adalah keputusan yang tepat atau bukan.

Kalau kamu belum bisa menentukan tujuan hidup kamu untuk apa, kamu barangkali bisa lihat dan belajar mengenai self-awareness di berbagai sumber.

Kedua, pastikan kamu terbuka atas semua opsi termasuk gak pindah jurusan. Jadi coba open minded dulu, coba renungkan dan jadi netral dulu aja terhadap jurusan yang kamu jalani sekarang. Coba hapus dulu semua stigma atau semua persepsi bahwa kamu ada di tempat yang salah. Karena, kemungkinan hal itu akan membatasi kamu dalam berpikir. Dan, bisa jadi kamu bakal jadi bias.

Bisa jadi kan, kamu jadi menutup kesempatan untuk belajar hal yang baru jadi belajarnya terbatas gitu dan bisa jadi bakal menjadi ketertarikan di bidang-bidang kamu yang sekarang.

Coba deh pikirkan, apa yang kamu bisa raih ketika kamu berada di jurusan yang sekarang. Coba pikirkan itu saja dulu, mungkin saja kamu tetap akan memiliki potensi keren ketika kamu stay di jurusan kamu sekarang. Nah ini nyambung juga dengan yang nomor tiga.

Ketiga, pastiin kamu sudah menggali lebih lanjut mengenai jurusan kamu yang sekarang. Jangan pindah hanya karena ketidaktahuan. Kalau kamu belum mencoba untuk menyelami bidang yang sekarang lagi jalani, dan kamu tiba-tiba pengen pindah, ya bisa dibilang wajar-wajar aja sih, karena bisa jadi kamu belum tahu hal-hal yang bisa membuat kamu tertarik dari jurusan tersebut.

Jadi, coba teliti lagi jurusan yang kamu sedang jalani sekarang, jangan-jangan kamu bisa menghasilkan hal yang hebat banget dari situ dan mungkin bisa jadi juga ternyata jurusan ini mendukung tujuan hidup kamu dengan cara lain yang sebelumnya sama sekali belum kamu ketahui.

Terakhir, pemilihan jurusan itu bukan hal yang sembarangan. Ini bisa menjadi salah satu batu pijakan kamu dalam hidup. Karena, kamu akan menghabiskan tiga sampai empat tahun rata-rata kuliah. So, coba deh dipikirkan baik-baik mengenai bagaimana caranya agar kamu bisa berada di jurusan yang tepat.

But, aku salut banget sih teruntuk aku dan teman-teman kelasku sendiri, khususnya yang laki-laki yang masih sanggup bertahan hingga sekarang semester lima walaupun aku tau banyak sekali mendapatkan tekanan. Well, mungkin bagi sebagian orang, kuliah di jurusan pendidikan islam anak usia dini itu gampang banget, di kelas cuma nyanyi-nyanyi, main-main dan lain-lain.

Eits, tidak semudah itu ferguso, menjadi mahasiswa jurusan PAUD itu beban moralnya lebih berat. Selain mempersiapkan diri dan mental sebagai calon pendidikan dari tingkat yang sangat dasar, mental mahasiswa PAUD juga rentan sekali goyah sebab cibiran mahasiswa jurusan lain yang berbeda pandangan. 

Intinya, menjadi mahasiswa artinya kita sudah siap dan wajib hukumnya berpikir dewasa. Dewasa artinya, sudah paham akan setiap keputusan pasti membuahkan konsekuensi.

Konsekuensi sudah seharusnya ditanggung secara mandiri. Jangan sampai, hanya karena kita merasa salah jurusan, ngotot ingin pindah tanpa alasan yang kuat, justru memberatkan orang-orang tersayang.

Jadi, kamu yang masih bimbang, jadi pindah jurusan gak nih?

Semoga tulisan ini bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun