Rumah yang tertata dengan baik, sebut saja menyesuaikan dengan selera sang pemilik, maka akan membuahkan sebuah kebahagiaan. Dalam Konmari Method sendiri, terdapat beberapa hal yang perlu kita ketahui,
Pertama, kita harus memiliki komitmen diri untuk beres-beres. Hal ini perlu tertanam kepada setiap orang yang hendak beres-beres terutama mereka yang di rumahnya sendiri penuh dengan perabotan, jangan sampai karena niat yang masih setengah-setengah, malah berhenti di tengah jalan. Alhasil, bukannya rapi namun rumah dibiarkan dalam keadaan berantakan.
Kedua, bayangkan gaya hidup ideal versi kamu.Â
Ketiga, sortir pakaian yang sudah tidak terpakai.Â
Keempat, rapikan berdasarkan jenis bukan lokasi. Maksudnya, ketika kita hendak berberes, jangan dimulai berdasarkan lokasi seperti misalnya kamar, dapur, ruang tamu atau lain-lain, tapi berdasarkan jenis yang ingin dibereskan. Seperti halnya, pakaian, dokumen, dan lain-lain. Sebab, bisa saja jenis-jenis tersebut berserakan dan ada di lokasi yang tidak seharusnya.
Namun, dengan metode Konmari saja tak cukup, orang-orang tetap saja menjadi sosok yang konsumtif. Sebab, mereka hanya teredukasi untuk berbenah isi rumah bukan menyederhakan isinya. Terdapat perbedaannya disini, kita bayangkan seperti ini. Akan tercipta mindset,Â
"Ah gak papa aku tetap belanja, gak berantakan kok, aku sudah terbiasa dengan metode Konmari"
Meskipun semua pakaian sudah tersusun rapi, masih pernah gak sih kita para puan dan tuan berdiri depan lemari terpikir seperti ini,
"Duh, pakai baju apa ya? Aku gak punya baju"
Padahal, baju yang dimiliki sudah seabreg, barangkali ada satu atau dua baju yang itu baru satu atau dua kali pakai saja. Melihat hal ini, ternyata hidup menjadi tak sederhana hanya karena isi lemari. Sepakat tidak?
Dan tentu solusi yang paling pas untuk menyederhanakan hidup tadi adalah berawal dari lemari tadi. Ada sebuah cara yang barangkali cocok untuk para tuan dan puan yang mengalami masalah seperti hal ini, yaitu coba saja menerapkan yang namanya "Capsule Wardrobe"