Satu, Gaya hidup
gaya hidup hari-hari ini dengan makanan yang lebih disukai oleh anak-anak seperti fast food, junk food, dan orangtua juga mungkin merasa itu lebih cepat.Â
 Mari kita lihat sama-sama,Tanpa sadar, makanan-makanan sejenis itu membuat intake kalori atau kalori yang dikonsumsi anak menjadi terlalu besar dibandingkan dengan kalori yang keluar melalui aktivitas fisik yang anak lakukan.Â
Lihat saja pada apa yang terjadi di lingkungan kita sekarang, makanannya fast food, processed food, junk food, tapi aktivitas fisiknya makin turun, karena anak bermainnya pun lebih banyak duduk dengan gadget misalnya.Â
Jadi kebutuhan kalorinya lebih banyak yang masuk, yang keluar sedikit. Ditambah dengan kondisi orangtua yang tidak memiliki edukasi atau inisiatif untuk menjaga pola makanan sehat dirinya serta keluarganya.Â
Memang, kemudahan yang ada sekarang, bisa dikatakan melalaikan manusia. Ingin makan apa, tinggal pesan. Ingin minum apa, tinggal pesan. Serba instan, dan ya dampaknya anak juga dapat obesitas secara instan pula.
Dua, Gaya hidup keluarga
Kalau di penjelasan sebelumnya, adalah lingkup gaya hidup masyarakat secara luas, kali ini spesifik ke gaya hidup yang diterapkan di keluarga itu sendiri. Sebab, ditemukan hubungan antara anak-anak yang mengalami overweight atau obesitas , orangtuanya juga overweight atau obesitas.Â
Sehingga kita bisa katakan ada contoh, ada pola gaya hidup di keluarga yang kemudian dikembangkan juga oleh anak dan akhirnya dia-pun kelebihan berat badan atau obesitas.Â
Kita tentu sudah mengetahui, bahwa orangtua adalah role model bagi anak. Ketika orangtua makan apa, sudah menjadi rahasia umum makanan itu pun biasanya dimakan oleh anak-anaknya.Â