Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - MedPsych Student at VUW New Zealand | LPDP Scholarship Awardee

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengintip Sisi Positif Sekolah Online, Guru PAUD: Hubungan Kami dengan Orangtua Semakin Erat

19 Maret 2020   18:55 Diperbarui: 19 Maret 2020   19:16 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu bentuk edukasi tersebut adalah dengan membiasakan perilaku hidup sehat dan tidak pergi keluar tetap di dalam rumah sebagai salah satu bentuk pencegahan anak dapat terpapar virus. Dengan 'belajar dari rumah', orangtua juga akan memiliki waktu yang lebih dengan anak dan tentu dapat membangun kedekatan lebih khususnya melalui membantu guru dalam memantau kegiatan pembelajaran anak mereka. B

eberapa sistem yang diberlakukan oleh guru PAUD adalah mulai dari pemberian tugas kepada siswa untuk mengerjakan tugas di buku Lembar Kerja Siswa (LKS) yang biasanya diberikan sekolah untuk siswa kemudian siswa mengerjakan dengan bantuan orangtua, lalu orangtua akan mengirimkan foto-foto atau video ketika anak belajar kepada guru sebagai bukti dan agar dapat dievaluasi oleh guru.

Lantas, bagaimana dengan orangtua yang tidak memahami sistem dan lebih cenderung 'lebih kolot' dalam memandang kebijakan yang baru ini? diamini benar bahwa tidak semua orangtua melek informasi dan paham dengan segala hal yang berbasis serba milenial. Disini guru menekankan dan memberikan arahan dengan cara yang paling sederhana. Apabila orang tua tidak bisa berkirim pesan online, pesan teks melalui sms atau telepon reguler juga sangat dihargai oleh guru. Bagaimanapun, guru tidak ingin orang tua terjebak dalam kesulitan dengan diberlakukannya sistem yang ada.

Hal ini menjadi angin segar di tengah kekhawatiran yang terjadi dalam menyoroti sistem yang diberlakukan. Pemberian tugas guru yang terkadang jumlahnya tidak wajar dan justru membuat siswa enggan mengerjakan karena kelelahan, atau tugas-tugas yang terlalu berat dan membutuhkan bantuan dari orang lain serta beberapa anggapan negatif lainnya, ternyata masih terdapat sisi positif yang dihadirkan. Sebenarnya, tidak ada guru atau bahkan dosen yang menginginkan siswa atau mahasiswanya kesulitan. 

Hanya saja terkadang mindset guru, dosen, siswa dan mahasiswanya tidak sejalan. Pada pendidikan anak usia dini, tugas yang diberikan sebenarnya begitu sederhana apabila dilihat dari kacamata siswa dan mahasiswa, namun ternyata dampaknya bisa dibilang luar biasa. Salah satunya tadi, mengeratnya hubungan antara guru dan orangtua. Tetap semangat 'belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah' ya readers! 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun