Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hakikat Secangkir Kopi

14 Februari 2016   09:10 Diperbarui: 4 April 2017   18:29 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah itu, mbah Fakih memulai pembicaraan. "Kalau saya perhatikan, sampeyan kok solatnya telat terus. Kadang-kadang saya lihat sampeyan solat ashar di akhir waktu. Gimana sih itu kang," mbah Fakih memulai obrolan.

"Lho, jadi selama ini sampeyan sibuk memperhatikan saya ya? Ya, kan solat itu nggak penting, mau di awal atau akhir waktu, yang penting kita khusyuk menyembah Tuhan. Karena solat itu intinya khusyuk".

"Kalau solat tepat waktu tapi sambil memikirkan kesesatan orang lain juga ndak baik kan?" jawab mbah Somat, sembari menuangkan kopi ke piring kecil.

Mbah Fakih sempat tertegun karena tidak menyangka akan menerima jawaban seperti itu. Tapi ia tak tentu tak mau kalah.

"Solat lima waktu itu hukumnya wajib. Tata cara dan syarat-syarat solat sudah dijelaskan oleh para ulama fikih. Jadi kita harus mematuhi itu. Nggak bisa ditawar,"kata mbah Fakih, sembari menyalakan rokok kretek yang sudah dilinting sejak tadi.

"Kalau solat tidak tepat menghadap kiblat, solatnya nggak diterima. Masa kita solat menghadap ke timur atau selatan," sindir mbah Fakih, sembari menghisap rokok kreteknya dalam-dalam.

"Ah, ya nggak kaku begitulah. Solat itu yang penting hati kita ikhlas kepada Tuhan. Dan kita benar-benar menyembahNya. Melenceng dikit nggak masalah, lambat dikit nggak masalah," tepis mbah Somat, cengengesan.

"Lho, nggak bisa gitu to kang. Solat itu ya ke sana. Harus benar-benar pas," kata mbah Fakih sembari menunjuk ke arah kiblat.

Perdebatan dua ulama sepuh sore itu masih berkutat pada persoalan syari'at dan tarekat. Mereka tetap bersikukuh mempertahankan argumentasinya masing-masing.

Secara keilmuan, keduanya sama-sama hebat. Mbah Fakih dan mbah Somat merupakan murid utama Syaikh Al Glundungi. Hanya saja, mbah Fakih dikenal sebagai ulama yang konsen ke perkara fikih, sementara mbah Somat dikenal dengan ajaran tarekatnya.

Dalam hal berpakaian, mbah Fakih dikenal sangat rapi. Ia selalu menggunakan gamis putih lengkap dengan sorban saat memimpin solat jamaah di masjid. Mbah Fakih memiliki prinsip, saat bertemu manusia saja harus menggunakan pakaian yang bagus, apalagi saat menghadap sang pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun