Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Islam Liberal" dan "Islam Paling Liberal"

8 Januari 2016   16:02 Diperbarui: 8 Januari 2016   16:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, para jamaah mulai resah karena lama menunggu kedatangan penceramah. Kang Nur, Kang Absar dan Kang Jalal semakin girang dan sudah merasa di atas angin. Di tengah kegirangan mereka, tiba-tiba dari kejauhan, seseorang berpakaian putih berjalan perlahan penuju masjid. Tapi yang agak aneh, pakaiannya tidak seperti yang digunakan ulama pada umumnya. Pokoknya ada yang aneh.

Orang tersebut berjalan santai sambil mengusap-usap jenggotnya yang berwarna hitam. Posisi orang berjubah putih itu semakin dekat dan sudah masuk ke pelataran masjid. Setelah sampai di pintu utama masjid, seluruh jamaah yanga ada di masjid tersebut kaget bukan main.

Yang terlihat dipandangan mereka adalah sosok pemimpin umat agama lain. Busana orang tersebut persis Paus di Vatikan. Asesoris kalung salib berukuran lumayan besar semakin menambah "keanehan" orang tersebut.

Kehadiran orang itu tentu saja membuat semua jamaah kaget. Tak terkecuali tiga tokoh nyeleneh yang ikut hadir. "Buat apa orang itu hadir di acara Maulid Nabi,"kata mereka kaget. Sesama Islam saja ada yang ogah-ogahan dan mengharamkan Maulid Nabi, lha ini orang beda agama kok ikut hadir. Yang lebih kurang ajar lagi, orang tersebut langsung menuju mimbar ceramah.

"Sampeyan-sampeyan ndak perlu kaget. Ini cuma pakaian biasa. Soal kalung salib dan pakaian saya ini kan cuma simbol. Yang penting itu esensinya, bukan kemasan atau bungkusnya,"kata orang itu yang tidak lain adalah Syaikh Klowor Al Glundungi, Mursyid Toriqoh Al Ngelesiyah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun