[caption caption="Kedalaman tambang batubara di Desa Banjarsari mencapai 30 meter "][/caption]
Puja Mandela
Desa Banjarsari merupakan sebuah desa terpencil yang berada di Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu. Desa Angsana berjarak ±200 kilometer dari Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
Desa ini memiliki luas 1240 hektare. Data 2012 mengungkapkan jumlah penduduk di desa ini sekitar 2304 jiwa dengan 700 kepala keluarga.
Desa ini disebut sangat mirip dengan Pulau Jawa karena mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani sayuran dan pekebun kelapa sawit.
Soal tata wilayah, Desa Banjarsari patut diacungi jempol. Masyarakatnya mengadopsi kebiasaan di Pulau Jawa yang menata desa dengan sangat rapi, indah, dan enak dipandang. Pohon peneduh yang ditanam warga menambah keindahan lingkungan di desa itu.
Kalau Anda masuk ke wilayah ini, nuansa perdesaan di Pulau Jawa memang sangat terasa. Kehidupan masyarakatnya yang harmonis menjadi salah satu faktor pesatnya perkembangan desa ini.
Tetapi itu dulu. Beberapa tahun yang lalu. Jauh sebelum para kapitalis mencium aroma emas hitam di bumi Banjarsari. Dan pada akhirnya, nafsu para perusak alam mengubah segalanya. Alam di Desa Banjarsari mulai diperkosa secara perlahan. Desa Banjarsari mulai kehilangan pesonanya.
Desa Banjarsari bagaikan wanita seksi bagi kaum kapitalis. Mereka mulai menaruh hati pada bumi Banjarsari. Karena keseksiannya inilah banyak perusahaan batubara yang berlomba-lomba mengeruk emas hitam dan memperkosa alam Desa Banjarsari.
[caption caption="Tambang batubara dan sekolahan SDN 2 Banjarsari hanya berjarak 20 meter "]
Dan pada akhirnya, eksploitasi batubara dilakukan secara masif sampai Desa Banjarsari terkepung tambang batubara dari delapan penjuru mata angin. Menurut warga setempat, pada 2011 saja, ada lima perusahaan tambang batubara yang mengeksploitasi alam Banjarsari.