Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dagelan Rock N Roll (Versi Jowo), Episode Politik Endonesa

7 Desember 2015   08:43 Diperbarui: 7 Desember 2015   09:13 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Puja Mandela 

Kisruh dan kegaduhan politik di Indonesia ternyata menarik perhatian musisi-musisi legendaris Amerika dan Inggris. Menurut mereka, Indonesia itu lucu karena selalu meributkan soal politik.

"Ah, politik. Wkwkwk.... Politik iku yo ngono kuwi lah. Nggak enek seng mbener. Asu kabeh. Nggilani, "kata Mick Jagger, ketus.

Ia kemudian mengambil gitar akustik Gibson-nya dan menyanyikan lagu Asik Nggak Asik milik Iwan Fals.

Jreeng.......!

"Dunia politik punya hukum sendiri. Colong sana colong sini. Atau colong-colongan. Dunia politik dunia bintang, dunia pesta pora para binatang. Asik nggak asiiiiik"

Saat Mick Jagger asik bernyanyi dengan suara sembernya, muncul seorang pria berkulit hitam dengan rambut kribo. Perawakannya cukup tinggi.  Sambil menghisap satu batang rokok kretek ia menyapa Mick Jagger. "Hai bro. Piye kabare?"

"Lho, koe Hendrix to? Lha kok isih urip?"Jagger menimpali.

"Iyo to. Kowe ndongakne aku mati po? Iki lho lagi rame masalah politik ndek Endonesa. Jarene kok ra rampung-rampung to?"

"Xixixixi... Yo ngono kuwi bro. Wes podo ngrasa bener dewe. Setya Novanto vs Sudirman Said. Halah, podo wae kok. Podo-podo anu,"kata Jagger.

"Bener kowe. Aku yo mikire ngono. Politik iku pas koyo jarene mas Iwan Fales. Politik iku nggone kewan. Asu pokoke. Isine ngapusi tok,"kata Hendrix, sembari mengambil bir kalengan yang berada di dalam kulkas.

Sore itu obrolan dua musisi legendaris dunia itu semakin seru. Mereka sedang asik mentertawakan sikap masyarakat Indonesia yang ikut larut dalam perseteruan politik di Indonesia. Apalagi kalau bukan soal "papa minta saham" yang menggemparkan itu.

Jagger dan Hendrix merasa heran, padahal harga bahan pokok dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia cukup mahal. Kok masyarakat malah larut dengan kegaduhan politik dalam negeri. Belum lagi soal penyelesaian bencana kabut asap beberapa waktu lalu juga belum tuntas.

Justru mereka lebih asik mengikuti urusan politik elit yang menurut mereka akan merugikan masyarakat itu sendiri. Sementara mereka yang berseteru, biasanya akan berujung damai. Jagger menduga, masalah Freeport ini akan menguntungkan para elit. Sementara masyarakatnya akan tetap ngemut sandal alias gigit jari.

***

Selain Mick Jagger dan Jimi Hendrix, ada dua orang musisi lainnya yang sedang menuju ke kediaman Mick Jagger di Jalan Apple RT 02 RW 03 London Inggris. Mereka adalah Bono (U2) dan Liam Gallagher, mantan vokalis Oasis.

Liam memacu mobil pribadinya dengan kecepatan sedang. Sementara Bono yang berada disampingnya sedang asik mencari siaran radio favoritnya. Tiba-tiba pencariannya terhenti di salah satu stasiun radio asal Indonesia yang sedang memutar lagu Ayu Ting-Ting berjudul Sambalado.

"Waaaasyuuuuuuu.....! Lagu opo ikiii......! Weduuuuuzzzzzzz. Lagu kok wueleeek ngene to......."

Meski jengkel karena harus mendengarkan lagu tersebut, vokalis U2 itu ternyata penasaran. Ia merasa heran setengah mati, kok bisa-bisanya ada seseorang yang menciptakan lagu seburuk itu. Akhirnya ia mendengarkan lagu Sambalado sampai selesai.

"Piye bro? Apik ora lagune. Seng nyanyi ayu kuwi. Tapi rondo sii,"tanya Liam kepada Bono.

"Kowe iki piye to? Mosok koyo ngono apik. Jan njelehi tenan. Hhhh. Ah, rasah dipikir. Iki wes tekan neng omahe Jagger. Ndang di parkir,"kata Bono.

***

"Assalamualaikuuuuum,"kata Bono dan Liam kompak.

"Waalaikum salam. Waah kejutan iki. Ayo mlebu,"kata Jagger sembari mempersilahkan Bono dan Liam masuk.

"Waah... Omah sampeyan apik iki. Enek postere Bung Karno barang,"puji Bono.

"Lha iyo. Aku kan penggemar beliyo,"jawab vokalis The Rolling Stones itu.

"Lagi asik ngobrol opo iki mas. Koyone kok asik nemen,"kata Liam, memulai pembicaraan setelah sebelumnya menyalami Jagger dan Hendrix.

Hendrix kemudian menjelaskan topik pembicaraannya sore itu. Mereka merasa prihatin karena kondisi masyarakat Indonesia yang semakin susah dan gampang diadu domba. Ia mencontohkan kondisi Kalimantan satu tahun terakhir. Pengangguran semakin banyak dan PHK dimana-mana karena banyaknya perusahaan batubara di Kalimantan yang gulung tikar.

Eksploitasi alam di Kalimantan juga sangat memprihatinkan. Setelah hampir dua dekade bumi Borneo dikeruk oleh para Kapitalis. Belakangan, masuknya industri kelapa sawit semakin gencar dan diprediksi akan menjadi pengganti batubara. Bahkan saking semangatnya, area median jalan juga ditanami pohon sawit.

***

"Menurutmu piye mas masalah papa minta saham kuwi,"kata Jimi Hendrix, si dewa gitar di akhir tahun 1960.

"Ah, aku nggak ambil pusing mas. Biasa aja itu. Podo wae karo sinetron atau telenovela. Pertamane wae sedih. Endinge yo ngakak rame-rame,"kata Bono, menjelaskan pendapatnya tentang "papa minta saham".

"Yo wes lah. Nggak usah ngomongi politik terus. Bosen. Ayo ngejam wae,"Liam nyeletuk.

"Wah utekmu encer tenan. Apik,"Jagger dan Hendrix setuju.

"Lagune sopo?"kata Bono.

"Hmmm... Lagune mas Didi Kempot wae. Sewu Kuto,"kata Jagger bersemangat.

Rupanya ide dari Mick Jagger diamini oleh Hendrix, Liam dan Bono. Mereka pun berbagi tugas. Jimi Hendrix yang terkenal sebagai dewa gitar langsung mengambil gitar andalannya, apalagi kalau bukan Fender Stratocaster yang terkenal itu.

Liam Gallagher yang populer karena menjadi vokalis Oasis jelas kalah senior dari Bono dan Jagger. Ia memutuskan untuk menjadi penabuh drumm saja. Sementara Bono memilih untuk menjadi pembetot bass sembari menjadi backing vokal.

Sebenarnya kualitas vokal Bono paling prima diantara yang lain. Tetapi karena menghormati Jagger yang jauh lebih senior, ia lebih memilih untuk menjadi bassis. Dan vokalis utamanya tentu saja, Mick Jagger.

"Sewo kuto uwis tak liwati...

Sewu ati tak takoni...

Nanging kabeh podo rangerteni...

Lungamu neng endi..."

Suara sember Mick Jagger sore itu mampu mengalahkan kegaduhan politik di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun