Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dagelan Rock N Roll (Versi Jowo), Episode Politik Endonesa

7 Desember 2015   08:43 Diperbarui: 7 Desember 2015   09:13 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Wah utekmu encer tenan. Apik,"Jagger dan Hendrix setuju.

"Lagune sopo?"kata Bono.

"Hmmm... Lagune mas Didi Kempot wae. Sewu Kuto,"kata Jagger bersemangat.

Rupanya ide dari Mick Jagger diamini oleh Hendrix, Liam dan Bono. Mereka pun berbagi tugas. Jimi Hendrix yang terkenal sebagai dewa gitar langsung mengambil gitar andalannya, apalagi kalau bukan Fender Stratocaster yang terkenal itu.

Liam Gallagher yang populer karena menjadi vokalis Oasis jelas kalah senior dari Bono dan Jagger. Ia memutuskan untuk menjadi penabuh drumm saja. Sementara Bono memilih untuk menjadi pembetot bass sembari menjadi backing vokal.

Sebenarnya kualitas vokal Bono paling prima diantara yang lain. Tetapi karena menghormati Jagger yang jauh lebih senior, ia lebih memilih untuk menjadi bassis. Dan vokalis utamanya tentu saja, Mick Jagger.

"Sewo kuto uwis tak liwati...

Sewu ati tak takoni...

Nanging kabeh podo rangerteni...

Lungamu neng endi..."

Suara sember Mick Jagger sore itu mampu mengalahkan kegaduhan politik di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun