Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Median Jalan kok Ditanami Pohon Sawit?

5 Desember 2015   07:37 Diperbarui: 5 Desember 2015   07:52 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto: Puja Mandela "][/caption]

Kalau anda melintas di Jalan Dharma Praja Gunung Tinggi Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, anda akan menemui deretan pohon sawit yang ditanam di area median jalan.

Seingat saya, pohon sawit ini sudah ditanam pada 2011. Dan pada 2013, Kepala Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Tanah Bumbu Hamaluddin sempat berwacana untuk mencabut pohon sawit yang berjumlah 1200 pohon. Menurut informasi saya peroleh dari dinas tersebut, ribuan pohon sawit ini berasal dari bantuan Perusahaan Daerah (Perusda).

Bagi anda yang belum familiar, Kabupaten Tanah Bumbu berada di pesisir tenggara Pulau Kalimantan. Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu kabupaten yang perkembangannya paling cepat dibandingkan kabupaten lain di Kalsel, terutama jika dibandingkan dengan Kabupaten Kotabaru sebagai kabupaten induknya.

Kabupaten Tanah Bumbu yang populer dengan sebutan Bumi Bersujud berjarak ±250 kilometer dari Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Daerah ini dikenal kaya sumberdaya alam dan berpotensi di berbagai sektor, baik kelautan, kehutanan, pertambangan dan beberapa sumber daya alam lainnya.

Tak hanya itu, keberadaan pelabuhan kapal bertaraf nasional (Pelabuhan Samudera Batulicin) dan Bandar Udara Bersujud yang biasa melayani rute penerbangan domestik menambah nilai lebih daerah ini.

Jalan Dharma Praja Gunung Tinggi yang saya sebutkan di paragraf pertama tadi merupakan sebuah jalan utama yang dicanangkan sebagai pusat kota masa depan di Kalimantan bagian tenggara.  Tidak seperti ruas jalan ibukota kabupaten pada umumnya, ruas jalan disini memiliki empat jalur utama, yang masing-masing jalur memiliki lebar sekitar 7 meter.

Di ruas jalan inilah Kantor Bupati Tanah Bumbu yang berkubah layaknya masjid berdiri. Selain kantor bupati, hampir seluruh gedung kantor instansi pemerintahan berada di kawasan ini. Bahkan, Kantor DPRD Tanah Bumbu dan Rumah Sakit Umum Daerah dr.Andi Abdurrahman Noor juga berada tidak jauh dari kawasan Jalan Dharma Praja Gunung Tinggi.

Kalau dibandingkan lima tahun lalu, kawasan Gunung Tinggi saat ini memang berkembang sangat pesat. Ini terbukti dengan mulai menggeliatnya bisnis properti di kawasan ini. Sayangnya lokasi yang strategis ini tidak dimanfaatkan pemerintah untuk menciptakan kawasan atau konsep kota yang rindang, sejuk dan identik dengan banyaknya pohon peneduh seperti kota-kota lain di Pulau Jawa.

Dan yang paling menggelitik adalah soal penanaman ribuan pohon sawit di area ini. Warga juga sering nyeletuk dan mempertanyakan penanaman pohon sawit di area median jalan. Warga menilai pohon sawit tidak memenuhi syarat dan kriteria pohon peneduh yang lazimnya ditanam di median jalan.

Alasannya jelas, pohon sawit ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya boros air. Bahkan menurut survei Universitas Riau, satu pohon sawit bisa menyerap air sebanyak 12 liter dalam satu hari. Kalau bicara ideal, penanaman pohon sawit di median jalan jelas sangat tidak ideal.

Kalau ada yang beralasan bahwa pohon sawit ini bisa saja dicabut dan ditanami ulang dengan pohon peneduh, kenapa hal ini tidak dilakukan sejak lima atau sepuluh tahun yang lalu. Memangnya ada dukun yang bisa menyulap pohon langsung menjadi besar? Heuheu...

Pohon sawit jelas tidak layak ditanam di median jalan. Bukankah masih banyak pohon-pohon peneduh lainnya yang lebih layak ditanam dan tentu saja bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat disini.

Idealnya, tanaman yang difungsikan sebagai pohon peneduh, selain harus memenuhi persyaratan sebagai pohon pelindung jalan, juga harus memiliki bentuk yang praktis dan indah. Pohon peneduh jalan sebisa mungkin tidak memiliki akar yang besar agar tidak merusak kontruksi jalan.

Banyak hal yang harus diperhatikan, misalnya soal akar pohon yang harus tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh getaran lalulintas. Soal lainnya silahkan instansi terkait melakukan penelitian pohon jenis apa yang cocok ditanam di kawasan kota Kabupaten Tanah Bumbu.

Sebagai tambahan, keberadaan pohon-pohon peneduh di perkotaan berfungsi untuk menyerap panas delapan kali lebih banyak. Kemudian, dapat menjaga kelembaban, menguapkan ¾ air hujan ke atmosfir, menyerap debu dan tentu saja akan menambah keindahan di perkotaan. Fungsi pepohonan ini juga tak kalah penting. Pohon dapat menyerapkan air ke tanah, mengikat butir-butir tanah, mengikat air di pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan permukaan.

Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Tanah Bumbu seharusnya sudah memikirkan bagaimana caranya mengganti pohon sawit yang terlanjur ditanam dengan pohon peneduh yang rimbun dan indah. Menurut saya hal ini sangat penting agar ketika daerah ini sudah menjadi kota metropolitan baru di Borneo, Kabupaten Tanah Bumbu bisa menjadi kota yang "hijau".

Siapapun pemimpinnya nanti, menghijaukan Tanah Bumbu sudah sangat mendesak dan harus menjadi program prioritas pemerintah daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun