Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita yang Terpejam di Bola Mata Jakarta

20 Juli 2021   16:37 Diperbarui: 20 Juli 2021   16:39 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota ini kehabisan kata
Saat semesta kembali meminta;
Air mata dikembalikan
Dan senyuman dipulangkan

Kota ini kehilangan makna
Saat mimpi-mimpi tak lagi mencakar langit
Doa-doa terserang penyakit;
Tak lagi percaya

Kota ini memang cuma menumpangkan kita
Untuk sebatas ikut-ikutan duduk meski salah tempat
Dan tetap sampai kepada alamat meski tak pernah menjanjikan selamat
Sehingga banyak alasan mereka untuk menurunkan kita seenaknya

Cerita ini tengah menjumpai puncak rasa lelahnya
Kita yang kemudian terpejam di bola mata Jakarta
Entah tertidur sampai kapan
Dan nanti dibangunkan kembali oleh siapa? Ah,mungkin saja kita terbangun sendiri dengan kehilangan harapan

***

Puhid Akhdiyat

20/07/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun