Aku mengeluh dalam satu malam yang suri
Pun lama berdiam diri dalam satu sore yang berduri
Sekaligus merasa teriknya mentari telah berkali-kali datang dalam janji yang kesiangan ditepati
Aku mengaku lelah kepada satu jarum jam yang tiba-tiba mati
Pun telah menyerah kalah kepada satu jendela kamar yang tiba-tiba saja terkunci
Sekaligus merasa kotornya udara telah berkali-kali datang dalam fentilasi realita yang susah dimengerti
Padahal udara segar dan pintu keluar selalu Tuhan beri; Sejodoh dengan cobaan apapun didunia ini
Padahal senja dan embun pagi saja, terus diulang Tuhan setiap hari
Hanya untuk mengajariku mewarnai duka dan melebihkkan segala puji; PadaNya
10/05/2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H