Mohon tunggu...
ANIS RIYANTIPUTRI
ANIS RIYANTIPUTRI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Musik adalah teman dalam bekerja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

18 April 2023   04:46 Diperbarui: 18 April 2023   05:17 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

ANIS RIYANTI PUTRI, S.Pd _CGP ANG. 7 TRENGGALEK

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Apabila seorang pemimpin dihadapkan dengan sebuah kasus dilema etika, untuk pengambilan keputusannya setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka Pendidikan yang disampaikan, yakni:

  • Ing Ngarso Sung Tulodho yaitu menjadi teladan, memimpin, menjadi contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk dicontoh oleh orang lain.
  • Ing Madya Mangunkarsa yaitu memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara dan sebagainya demi memperbaiki kualitas diri.
  • Tut Wuri Handayani yaitu mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif agar orang lain tumbuh maju.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Salah satu nilai kebajikan universal yang menjadi barometer dari nilai-nilai kebajikan yang lain adalah tanggung jawab. Sebuah keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan. Melalui sikap tanggung jawab dari dalam diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana  prinsip diri kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan, sehingga akan mendorong terwujudnya kesejahteraan dalam ekosistem Pendidikan.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Salah satu tujuan kegiatan coaching adalah menggali ide/potensi yang dimiliki oleh seorang guru. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal-hal positif terutama keputusan yang berpihak pada murid. Melalui kegiatan coaching, pengambilan keputusan akan lebih efektif dan bermakna karena keputusan yang diambil berasal dari potensi yang dimiliki seseorang. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan yang akhirnya nanti mendorong kesejahteraan ekosistem Pendidikan di sekolah.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru yang memiliki kesadaran diri yang baik pastinya menunjukkan integritas dan kejujuran dalam pengambilan keputusan. Beliau juga memiliki kemampuan mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan serta aspirasi serta memiliki kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk rekan yang berasal dari latar belakang budaya dan konteks yang berbeda-beda. Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun atas dasar kepedulian , kapasitas dalam konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis diri sendiri, masyarakat dan kelompok. Dan pada akhirnya keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika, nilai-nilai yang dianut sebagai seorang pendidik adalah kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Pendidik dengan berpegangan teguh pada nilai tersebut, maka sebuah keputusan yang diambil diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpusat pada murid serta mendorong terwujudnya iklim Pendidikan yang positif di sekolah.   

                         

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan dengan menjalankan prinsip among Ki Hadjar Dewantara dan pola pikir inquiry apresiatif diharapkan mampu menjalankan peran-perannya. Guru menjadi pemimpin pembelajaran juga berarti menjadi pemimpin yang menaruh perhatian penuh pada komponen pembelajaran, seperti pada kurikulum, proses belajar mengajar, refleksi dan assessment yang otentik dan afektif, pengembangan guru dan lain sebagainya. Pemimpin pembelajaran berperan besar dalam membuat ekosistem pembelajaran yang aman, nyaman, menyenangkan, namun tetap menantang dan relevan untuk para muridnya. Serta diharapkan pemimpin pembelajaran mampu berorientasi kepada kepentingan tumbuh kembangnya siswa yang mampu berkembang sesuai dengan kodratnya.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan diantaranya adalah adanya pemikiran dari tiap individua tau kelompok yang berseberangan/kontra. Dalam sebuah instansi pasti ada kelompok yang pro dan kontra terhadap sebuah system yang sedang dijalankan oleh pemangku kebijakan di sekolah. Seharusnya semua ekosistem di sekolah saling berkolaborasi, untuk mewujudkan visi dan misi  (tujuan bersama). Dalam benturan/perbedaan antar kelompok sangat berkaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah, antara lain:

  • Individu lawan kelompok (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka Panjang (short term vs long term)

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil berpengaruh terhadap pengajaran memerdekakan murid seperti keputusan bagaimana Menyusun strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa, yang tentunya keputusan tersebut berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat diawali dengan mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar murid. Jika kita sudah mengetahui ketiga unsur tersebut, selanjutnya kita dapat memutuskan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa, melalui strategi pembelajaran berdiferensiasi konten, proses, produk serta dapat menambahkan pembelajaran sosial emosional untuk mengelola emosi anak.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

 Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan seharusnya mengambil keputusan secara bijaksana, dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab, dan harus berpihak pada murid agar kehidupan masa depan murid dapat terpenuhi dengan baik.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Berdasarkan keterkaitan modul 3.1 ini dengan modul-modul sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan kita sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mendasar pada 3 unsur, yaitu nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi, dan berpihak pada murid. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin setidaknya harus berpedoman pada filosofi KHD dengan Pratap Trilokanya, berlandasakan nilai dan peran guru penggerak yang dimilikinya, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional serta memiliki keterampilan coaching yang baik sesuai alur TIRTA dalam menjalankan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya terhadap materi tentang konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini yaitu penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai langkah awal dalam menentukan suatu kasus tersebut masuk dalam dilema etika atau bujukan moral. Sebuah kasus dikatakan dilemma etika apabila (benar lawan benar)  sedangkan bujukan moral (benar lkawan salah). Hal yang diluar dugaan saya jika suatu masalah sudah dinyatakan sebagai pelanggaran hukum, maka Langkah pengambilan keputusan tidak perlu dilanjutkan karena sudah melewati uji legal yang menyatakan kasus tersebut masuk dalam ranah bujukan moral.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, kasus dilema etika didalam kelas yang saya alami pada waktu itu berdasarkan paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy). Saat itu saya hanya mengandalkan keputusan berdasarkan peraturan yang jika kita telaah sekarang merugikan anak dalam belajar. Setelah saya mempelajari modul ini, ternyata kasus dilema etika perlu diselesaikan dengan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar apa yang diputuskan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan kita sebagai guru (pemimpin pembelajaran) tidak serta merta atas otoritas atau pandangan bahwa kita dapat mengontrol siswa secara penuh. Tetapi, keputusan yang kita ambil harus berlandaskan pada nilai kebajikan universal, bertanggung jawab, dan berpihak pada murid.keputusan yang diambil dapat melalui langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Saya sebagai seorang individu dan jika saya sebagai seorang pemimpin, mempelajari modul ini sangat penting sekali dalam mengambil sebuah keputusan, dimana sebuah keputusan yang diambil harus berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan yang ada dapat dipertanggung jawabkan dan tidak salah langkah atau merugikan salah satu pihak yang nantinya menimbulkan kekacauan. Dengan begitu keputusan yang kita ambil nantinya merupakan keputusan yang bijaksana dan yang terbaik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun