Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ingin Kota Kita Aman, Mulailah dari Mengamankan Sampah

30 September 2021   04:47 Diperbarui: 4 Oktober 2021   18:45 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang warga Surabaya beruntung pernah dipimpin Tri Rismaharini, kepiawaian walikota dua periode ini tidak terlepas dari pengalamannya di jenjang birokrasi yang berhubungan dengan tata ruang, pembangunan kota, kebersihan dan pertamanan kota sampai Wakil Walikota Surabaya. 

Setidaknya hampir 15 tahun Risma ikut mewarnai lahirnya kebijakan Pemkot Surabaya yang berkesinambungan dan terus menerus mendorong peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. 

Aman dari sampah dan upaya mengamankan sampah

Meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk akan meningkatkan jumlah timbunan sampah.  Dihadapkan kepada lahan yang luasnya relatif tetap, maka hal ini akan diikuti dengan akumulasi dan peningkatan ancaman  dampak sampah bagi kelestarian lingkungan serta keselamatan masyarakat. 

Dari pendekatan bahaya inilah kita memahami pentingnya lingkungan yang aman dari sampah, termasuk dampak teknologi yang ditimbulkan dari pengelolaan sampah.  

Apapun teknologi yang dipilih sesuai dengan karakteristik wilayah, tentu saja mensyaratkan residu pembuangan sampah harus memenuhi baku mutu lingkungan terhadap tanah, air dan udara agar aman bagi masyarakat. 

Sebagai contoh proses pengolahan sampah dengan insinerator selain menghasilkan uap panas yang dimanfaatkan untuk pembangkit energi listrik, juga menghasilkan output yang didominasi partikel dan gas beracun HCL, SO2, NOx, HF, Cd dan Dioxin. 

Untuk itu kandungan flue gas berupa partikel dan gas beracun sebelum dibuang ke lingkungan harus melalui mekanisme kontrol polusi udara (Air Pollution Control/APC) (Prasetyadi dkk, 2018 : 85)<4>.

Sebaliknya pendekatan dari sisi manfaat mendorong tindakan nyata untuk mengamankan sampah. Pengalaman Surabaya dalam hal ini dapat menjadi pembanding, di mana sebagian besar sampah diubah menjadi energi listrik. 

Bank sampah dan pusat daur ulang menjadi instrumen yang mendorong masyarakat memperlakukan sampah sebagai aset produksi. Ratusan taman yang dibangun Pemkot dapat menyerap pupuk ramah lingkungan yang dihasilkan oleh rumah kompos. 

Ratusan taman ini dan berbagai upaya terpadu mereduksi sampah sampai zero waste akan mengurangi dampak pemanasan global.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun