g. Pulang dari sekolah, agar anak diminta segera mandi setelah tiba di rumah kembali.
h. Menyampaikan informasi kepada Ketua RT bila terdapat anggota keluarga termasuk anaknya yang mulai belajar tatap muka ternyata dinyatakan rapid tesnya reaktif, apalagi bila hasil swab tes PCR positif.
i. Bersedia mengikuti bila di wilayahnya menjadi sasaran kegiatan testing dan tracing.
2. Sekolah
a. Mengatur jumlah siswa yang hadir ke sekolah 50% kapasitas kelas. Jumlah waktu tatap muka tentu tidak sama dengan situasi normal karena murid bergantian masuk, namun ini lebih baik karena prinsip keselamatan yang diutamakan. Â
b. Menyiapkan petugas skrining suhu badan yang proporsional dengan jumlah siswa yang diijinkan hadir ke sekolah agar tidak terjadi antrian panjang yang menyita waktu dan melelahkan baik murid maupun petugas.
c. Menyiapkan tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup pada setiap kelas, air dijamin selalu mengalir dan tersedia sabun untuk cuci tangan.
d. Mengatur jumlah dan jarak antar bangku sesuai kapasitas yang proporsional dengan rekomendasi jaga jarak antar bangku. Bangku atau meja belajar yang tidak boleh ditempati diberi tanda. Akan lebih baik bila meja siswa diberi partisi proteksi.
e. Membuka jendela agar sirkulasi udara mengalir lancar, tidak menggunakan pendingin ruangan.
f. Tidak membuka kantin yang memicu kerumunan siswa.
g. Pada jam istirahat, murid diijinkan membuka bekal makanan-minuman dan dikonsumsi di meja masing-masing.