Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Warta Duka Menjelang Senja dan Bara di Kivu Utara

26 September 2020   21:26 Diperbarui: 26 September 2020   21:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prajurit TNI mengusung peti jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sumber foto : nasional.kompas.com, 3 Juli 2020

Seluruh penumpang yang turun menunggu dan tetap duduk di helipad sambil melihat yang diperbaiki dan diperiksa ulang adalah rotor helikopter. Akhirnya penerbangan tetap dilaksanakan langsung setelah perbaikan selesai dan penulis mengulangi berdoa memohon perlindungan Tuhan.  

Almarhum Rahma Wahyudi yang pangkatnya dinaikkan setingat lebih tinggi, tiba di tanah air tanggal 2 Juli 2020. Panglima TNI menyambut kedatangan jenazah almarhum di bandara Halim Perdanakusuma.

Almarhum mantan Komandan Seksi Angkutan Indoengcoy Garuda XX-Q/MONUSCO yang berasal dari satuan Detasemen Peralatan 1/4 Korem 031/Wirabima Pekanbaru, selanjutnya diterbangkan langsung menuju Pekanbaru. Jenazah Pelda (Anumerta) Rama Wahyudi dimakamkan di TMP Kusuma Darma Pekanbaru dengan Irup Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah, MA, MSc.    

Wasana kata
Perubahan mandat yang diberikan PBB kepada pasukan PBB yang bertugas di Kongo tercermin dari perubahan organisasi MONUC menjadi MONUSCO pada tahun 2010. Namun gambaran stabilisasi yang menjadi sasaran misi tidak tampak menunjukkan perkembangan perbaikan. 

Bahkan keterlibatan Indonesia semakin besar mulai tahun 2018 dengan ditunjuknya satu Rapid Deployable Battalion Kontingen Garuda XXXIX-A, sebagai pasukan reaksi cepat PBB di Kongo. Hal ini merupakan indikasi penguatan kapabilitas militer untuk "menggebuk" para milisi penghambat perdamaian.

Terdapat tiga kategori upaya perdamaian di wilayah konflik yang memerlukan intervensi pasukan PBB, yaitu peace making, peace keeping dan peace building. Proses stabilisasi yang diperankan MONUSCO sebenarnya harus sudah memasuki fase peace building yang ditandai dengan peningkatan peran lembaga nirmiliter untuk memfasilitasi perdamaian.

Upaya mewujudkan sasaran peace building tampaknya semakin sulit. Dilansir dari AFP (7/7) Kantor Hak Asasi manusia Gabungan PBB (UNJHRO) di Kongo melaporkan bahwa ADF telah menewaskan hampir 800 warga sipil sejak awal 2019 <3>. 

Penderitaan rakyat Kongo diperparah karena mereka masih menghadapi musuh yang lain yaitu wabah Ebola dan pandemic Covid-19. Ketiga hal ini juga menjadi ancaman faktual bagi pasukan PBB, selain faktor beratnya medan tugas dan cuaca, serta endemis penyakit malaria maupun HIV.  

Kontingen Kompi Zeni TNI Garuda XX-Q masih akan bertugas sampai akhir September 2020, sedang Batalyon RDB Garuda XXXIX-B Force Intervention Brigade (FIB) MONUSCO bertugas hingga Desember 2020.

Semoga peran kedua pasukan ini dapat mempercepat terwujudnya perdamaian di tengah rumitnya faktor penyebab konflik di Kongo. Sudah cukup pengorbanan Pelda Anumerta Rama Wahyudi.

 Kini 15 tahun kemudian penulis mengenang saat sore hari kembali dari tugas rutin di bandara Mavivi menuju TOB di kota Beni. Pada sore hari pula Serma Rahma Wahyudi dari TOB Halulu kembali ke kota Beni. Bedanya penulis tiba kembali di Beni dengan selamat, sedang Serma Rahma Wahyudi tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun