Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Warta Duka Menjelang Senja dan Bara di Kivu Utara

26 September 2020   21:26 Diperbarui: 26 September 2020   21:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prajurit TNI mengusung peti jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sumber foto : nasional.kompas.com, 3 Juli 2020

Di sisi lain saat itu tim kesehatan RSAI Batt sudah dilengkapi dengan rapid test malaria, yang sangat membantu untuk kecepatan diagnosis malaria di lapangan tanpa tergantung kehadiran seorang analis kesehatan.  

Salah satu keuntungan kehadiran penulis di lapangan adalah bisa berinteraksi dengan warga lokal untuk merebut hati mereka melalui pelayanan kesehatan.

Di negeri yang kaya tambang dan mineral namun kondisinya tercabik-cabik perang ini, penulis tidak pernah menemukan fasilitas pelayanan dasar pemerintah di sepanjang wilayah yang saya lewati dalam perjalanan darat antara Bunia-Idohu-Komanda-Beni. Yang ada hanyalah polikllinik milik Medecins Sans Frontieres (MSF, Doctors Without Borders), organisasi kemanusiaan yang berpusat di Swiss. 

Untuk itulah kepada warga yang sedang melintas di lapter Mavivi saat sedang menuju atau kembali dari kebun, penulis sempatkan bertegur sapa dan kadang memberi obat meski untuk terapi simtomatis.

COB Indoengcoy di Bunia memiliki rumah sakit lapangan (rumkitlap) 5 tempat tidur yang dilengkapi dengan kamar operasi dan sering membantu warga lokal yang meminta bantuan untuk mengkhitankan anak balitanya.

Tentu saja karena keterbatasan alat dan fasilitas rujukan bila terjadi resiko kedaruratan serta tingginya jumlah kasus HIV menyebabkan kami tidak melayani khitan di seluruh di TOB. Cukuplah dengan obat simptomatis, multivitamin, oralit serta selalu memberi makan  kepada anak-anak warga lokal yang selalu ikut mengerumuni mobil pengantar makan siang untuk personel di lokasi pengambilan tanah urug.

Banyak di antara anak-anak tersebut yang perutnya buncit  karena pembesaran limpa dan selaput bola matanya menguning akibat tingginya timbunan pigmen bilirubin. Kedua tanda klinis tersebut adalah akibat malaria kronis.

Pertama kali kontingen Indonesia diserang

Lima belas tahun kemudian, ibarat gulungan seluloid fim yang diputar ulang, semua kenangan selama melaksanakan tugas di Kongo terbayang kembali. Memerlukan waktu sekitar hampir satu jam dari kamp Madiba menuju lapter Mavivi.

Melewati pasar tradisional di tepi kota Beni, kolone kendaraan harus berjalan pelan karena ramainya warga di depan pasar. Pengemudi ambulan mengulurkan kemasan roti jatah logistik MONUC ke prajurit FARDC yang mendekat ke pintu ambulan.

Hal demikian juga sering dilakukan oleh personel Indoengcoy saat melaksanakan pergeseran logistik dari Bunia-Idohu dan Komanda kepada warga lokal yang ditemui dalam perjalanan atau kepada prajurit lokal di beberapa check point.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun