Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kereta Api dan Keadilan Tranportasi

9 November 2024   02:56 Diperbarui: 9 November 2024   03:57 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Panoramik  (kompas.com)

Namun untuk distribusi kebutuhan pokok dan material pembangunan, distribusi bantuan bencana, evakuasi pasien dan layanan kedaruratan kesehatan, semua itu mutlak membutuhkan moda transportasi yang memadai dan sesuai kondisi wilayah. Padahal bila kapal pun ada, belum tentu bisa operasional karena risiko tinggi akibat kendala cuaca buruk dan tinggi gelombang.

Beruntung sejak 2015 pemerintah telah menerapkan tol laut, yang dengan trayek tetap dan jadwal teratur, dapat mewujudkan pemerataan distribusi barang dan jasa, menjamin ketersediaan barang pokok, mengurangi disparitas harga, menurunkan harga barang pokok sampai 30% khususnya di wilayah 3TP (Kemenhub RI, 22/2/2024).

Selain upaya pemerintah membangun tol laut yang 90% untuk kawasan Indonesia Timur,  pemerintah juga telah merencanakan pengembangan transportasi darat, khususnya moda transportasi kereta api di di luar Jawa. Kereta api sebagai moda transportasi yang murah, aman, dan ramah lingkungan perlu dikembangkan di pulau - pulau besar lainnya di Indonesia.

Seperti juga tol laut, pembangunan jaringan kereta api diharapkan meningkatkan konektivitas antar wilayah, memperlancar layanan logistik, serta mendorong tumbuhnya titik ekonomi baru di berbagai daerah. 

 sumber gambar : dephub.go.id
 sumber gambar : dephub.go.id
Dalam Rencana Strategis Perkeretaapian 2015 – 2019 yang disusun Kementerian Perhubungan, tercantum pembangunan jalur kereta api di luar Jawa dengan nilai Rp 105,6 triliun. Sampai Mei 2024 Kemenhub telah menyelesaikan 7 proyek kereta api yang termasuk Program Strategis Nasional (PSN) sektor tranportasi.

Salah satu proyek kereta api PSN adalah KA Makassar - Parepare. Sulawesi menjadi pulau pertama di luar Jawa yang kembali memiliki transportasi kereta api, setelah pada era kolonial Belanda pernah ada jalur kereta api Makassar - Takalar pada tahun 1922.

Sedang Kalimantan, yang lebih dulu pernah memiliki jaringan kereta batubara di Pulau Laut Kotabaru pada 1888 dan di Balikpapan sebagai tambang minyak sejak 1917, hingga kini belum ada kepastian pembangunan jaringan transportasi kereta api.

Bagaimana dengan kereta api Trans Papua? Meskipun jaraknya paling pendek dan biayanya terkecil dibanding Trans Tulawesi dan Trans Kalimantan, namun tampaknya tldak mudah.

Selain  pertimbangan adanya resistensi, perlu pendekatan kesejahteraan yang lebih baik terhadap kelompok antiintegrasi di Papua. Kendala pembangunan mungkin bukan pada pembiayaan, tetapi pada pelaksanaan proyek di lapangan berupa gangguan keamanan.

Penutup

Meskipun diharapkan berperan sama memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional, tol laut digarap lebih baik dibanding pengembangan jaringan kereta api di luar Jawa. Dari seluruh Rencana Strategis Perkeretaapian, trans kalimantan dan trans papua belum tersentuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun