Mohon tunggu...
Puji Astuti
Puji Astuti Mohon Tunggu... -

Lebih baik disakiti dengan kejujuran, dari pada dibahagiakan dengan kebohongan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Mata Jatuh ke Hati

5 September 2016   15:59 Diperbarui: 5 September 2016   16:12 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh my god dia mau ngajak aku ke kantin, tanpa basa-basi aku langsung mengganguk saat ia berbicara seperti itu di sepanjang perjalanan menuju ke kantin aku berbicara banyak sekali, bahkan hobi, makanan, minuman kami pun sama seleranya. Entahlah saat aku bersamanya aku merasa senag dan bahagia sekali "Oh Tuhan apakah ini malaikat yang kau kirimkan untukku" ucapku dalam hati. Saat tiba di kantin Stefen ingin bicara serius kepadaku.

"Mil saat aku ketemu kamu aku udah mulai suka sama kamu, kamu mau ngga jadi pacarku" ucapnya

"Aaaaku kenapa harus aku?" ucapku agak kebingungan, tapi dalam hatiku aku ingin menjadi pacarnya

"Baiklah kita jalin aja dulu hubungan ini, lagi pula aku baru ketemu kamu" ucapku

"Oke lah kalau begitu" ucapnya

Kami pun menjalankan hubungan ini seperti teman selalu bersama, tertawa, sedih pun kami melalui bersama. Aku dan Stefen melalui hari-hari kami dengan penuh semangat, bahkan temanku bilang bahwa aku dan Stefen seperti sepasang merpati saja, yang selalu bersama walaupun badai menghadang sekalipun, kami bisa melewatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun