Mohon tunggu...
Indonesia Economic Outlook
Indonesia Economic Outlook Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia Economic Outlook 2025

The Biggest National Economic Seminar and Policy Recommendation Competition held by Kanopi FEB UI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

IKN di Persimpangan Inklusivitas: Titik Balik atau Kesempatan yang Terlewatkan

17 September 2024   15:29 Diperbarui: 17 September 2024   15:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IKN's Inclusivity at a Crossroads: Turning Point or Missed Opportunity

Pembangunan inklusif memegang peran penting dalam peningkatan kemakmuran masyarakat suatu bangsa. Hal tersebut dikarenakan inklusivitas ekonomi menjamin tidak ada ketimpangan dalam akses masyarakat untuk mengembangkan kesejahteraan ekonomi pribadi. Fakta ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah dalam melaksanakan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di area Kalimantan Timur resmi diawali oleh Presiden Joko Widodo di bawah masa jabatan beliau. Sebagai pengganti DKI Jakarta yang telah lama menjadi ibu kota Indonesia, IKN akan menjadi pusat penyelenggaraan pemerintah pusat. Namun, pemerintah berambisi menjadikan kota ini sebagai area ramah lingkungan, penunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan simbol dari identitas nasional. 

Proyek IKN juga telah memiliki beberapa legitimasi yang disusun untuk menjamin proyek terselenggara lebih lanjut di masa yang akan datang. Secara hukum, penyelenggaraan proyek IKN dimandatkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 yang telah diperbaharui sebagai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023. IKN juga telah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 - 2045. 

Harapan untuk Kesejahteraan

Rencana pembangunan IKN tidak dapat dilepaskan dari isu ketidaksetaraan pembangunan ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah tingkat perbedaan kemakmuran antarpulau di Indonesia yang telah konsisten menunjukan dominasi di Pulau Jawa. Isu ini dibuktikan oleh dominasi kontribusi Pulau Jawa terhadap PDB Indonesia yang mencapai 57.70%  pada triwulan I tahun 2024 (Muhamad, 2024), sebuah angka yang menunjukan kenyataan disparitas ekonomi di Indonesia, terutama jika kita bandingkan dengan pulau-pulau lainnya seperti Sumatera yang hanya mencatat angka 21.85%, Kalimantan sebesar 8.19% dan Sulawesi sebesar 6.89% (Databoks, 2024).  Disparitas ekonomi tersebut juga terlihat oleh tingginya angka Indeks Williamson Indonesia yang mengukur tingkat ketimpangan antarwilayah di angka 0.759 pada tahun 2019, meningkat dari angka 0.709 dari satu dekade sebelumnya. 

Berangkat dari isu ketimpangan antarwilayah di Indonesia, pembangunan IKN di Pulau Kalimantan yang secara geografis terletak di pusat Indonesia ditujukan untuk mendesentralisasi pembangunan demi menekan angka kesenjangan antarwilayah di Indonesia. Melalui pembangunan terdesentralisasi, perdagangan antarwilayah akan semakin terdorong sehingga menstimulasi aktivitas ekonomi yang dapat memberikan nilai tambah pada sektor non-tradisional di berbagai wilayah luar Jawa. Inklusivitas pembangunan juga terjamin karena pembangunan IKN mendorong adanya arus investasi ke provinsi ibu kota baru serta daerah sekitar demi memberikan multiplier effect yang membawa pemerataan bagi seluruh wilayah di Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif akan terlaksana.

Kemajuan dalam Pembangunan IKN

IKN sendiri telah mengalami banyak kemajuan sejak inisiasi proyek, salah satunya dalam pengusahaan kelestarian lingkungan. Melalui pengusungan konsep green forest smart city, pengambilan air tanah secara sembarang bersifat ilegal di IKN. Kebutuhan akan sumber daya air bersih di IKN sendiri, seluruhnya diproyeksikan akan  dipasok dari air permukaan, yaitu air yang mengalir di sungai-sungai atau air yang dapat ditampung dari embung-embung alami maupun buatan (Indonesia.go.id, 2022). Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan bahwa kebutuhan air bersih IKN akan dialirkan dari intake Sungai Sepaku melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku. Pada SPAM Sepaku tersebut terdapat Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) yang berkapasitas 300 liter per/detik, pipa transmisi 16 km, reservoir dan pipa distribusi sepanjang 22 km. Air yang berasal dari proses pengolahan SPAM Sepaku nantinya akan memenuhi kualitas air minum (potable water) sehingga air tersebut dapat dikonsumsi secara langsung dari kran oleh masyarakat. Hingga Juni 2024 ini, Danis mengatakan jika progres pengerjaan SPAM Sepaku ini sudah mencapai 97% dan setidaknya sudah akan tersedia pada perayaan HUT RI pada 17 Agustus 2024 mendatang (BBC, 2024). 

Progres pembangunan IKN dalam hal infrastruktur juga terlihat melalui 79% pembangunan Istana Negara yang sudah terselesaikan per Juli 2024 lalu dan diproyeksikan akan selesai 100% pada Agustus mendatang. Selain itu, progres juga tercatatkan melalui pembangunan proyek rumah tapak jabatan menteri yang per Juni 2024 sudah sendiri telah 91.3% terselesaikan (Media Indonesia, 2024). Di samping progres terkait pembangunan beberapa infrastruktur di IKN yang telah mendekati 100%, progres terkait realisasi visi IKN itu sendiri yaitu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah juga mulai terlihat jika kita melihat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2024 yang mencapai 7.3% (yoy), di mana pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5.6% (yoy). Sri Mulyani sendiri mengatakan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tersebut tidak dapat terlepaskan dari aktivitas pembangunan di IKN yang turut mendongkrak kinerja sektor perdagangan di Kalimantan Timur (Kontan, 2024).

Kekhawatiran Anggaran dan Kemanusiaan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, menyampaikan bahwa alokasi APBN untuk IKN tersisa satu tahun lagi, yakni 2025. Pembangunan IKN diproyeksikan membutuhkan dana Rp466 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 20 persen atau setara Rp93.2 triliun berasal dari APBN. Saat ini, serapan APBN untuk proyek IKN telah mencapai Rp80 triliun sehingga tersisa sekitar Rp13 triliun. Namun demikian, belum ada rencana penambahan porsi APBN untuk IKN. Suharso mengatakan bahwa pembiayaan IKN lebih banyak mengandalkan investasi dari para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.  

Akan tetapi, pada kenyataannya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengakui belum ada investor asing yang masuk ke IKN. Hal ini disebabkan oleh pembangunan infrastruktur tahap pertama yang berlangsung tahun 2020-2024 belum rampung. Realita ini jelas bertentangan dengan optimisme pemerintah sebelumnya, di mana pemerintah telah menyatakan adanya sejumlah besar investor dari berbagai negara, termasuk UEA, China, dan Korea Selatan, yang berkomitmen untuk berinvestasi di IKN.

Di sisi lain, menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), perencanaan pendanaan IKN belum sepenuhnya memadai, antara lain sumber pendanaan alternatif selain APBN belum dapat terlaksana, berupa KPBU dan swasta murni/BUMN/BUMD. Pembangunan infrastruktur IKN masih bertumpu pada pendanaan APBN. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memperparah defisit APBN yang diproyeksikan mencapai Rp609.7 triliun atau 2.70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2024. Angka proyeksi defisit APBN tersebut lebih tinggi dari target pemerintah dalam APBN 2024. Hal tersebut disebabkan oleh pengeluaran negara yang tinggi diiringi dengan pendapatan negara yang mengalami penurunan atau tidak mencapai target.

Kekhawatiran ini diperparah oleh rencana pemerintah untuk melibatkan area IKN untuk pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 nanti. Ambisi tersebut menyebabkan peningkatan pengeluaran belanja negara demi merealisasikan rencana upacara tersebut dibandingkan tahun sebelumnya. Di tengah kondisi defisit APBN yang semakin membesar, hal tersebut memunculkan kekhawatiran muncul ketimpangan pengeluaran untuk prioritas anggaran lainnya.

Selain itu, kekhawatiran tidak hanya muncul terkait penggunaan anggaran untuk pembangunan fisik, tetapi juga nilai kemanusiaan. Saat ini, masih banyak masyarakat lokal di area pembangunan IKN yang tidak ingin direlokasi, seperti masyarakat Sepaku yang lama hidup di wilayah tersebut. Muncul kekhawatiran bahwa hak-hak mereka terpaksa dikorbankan atas nama pembangunan. Lantas, muncul keresahan terkait pantas tidaknya merayakan upacara 17 Agustus di IKN, sementara masyarakat lokal masih berjuang atas tanahnya. Untuk itu, pemerintah perlu merumuskan dan memperbaiki tata kelola agar sesuai dengan tujuan IKN itu sendiri, yaitu inklusivitas.

Pembangunan IKN ditujukan memiliki dampak positif bagi perekonomian nasional. Namun, berbagai tantangan dan kekhawatiran masih mewarnai proyek ini, khususnya terkait pembiayaan dan keadilan bagi masyarakat lokal. Pemerintah baru sepatutnya dapat menganalisis dan membuat keputusan lebih lanjut tentang keberlanjutan proyek secara bijak demi menjamin bahwa inklusivitas ekonomi benar-benar tercapai dengan dukungan proyek ini.

Sumber

Alexander, H. B., & Laksono, M. Y. (2024, June 11). BPK Soroti Pendanaan Pembangunan IKN yang Masih Andalkan APBN. KOMPAS.com. Retrieved September 15, 2024, from https://ikn.kompas.com/read/2024/06/11/182709987/bpk-soroti-pendanaan-pembangunan-ikn-yang-masih-andalkan-apbn

Irawati. (2024, July 9). Sri Mulyani Proyeksi Defisit APBN 2024 Membengkak Rp609,7 Triliun. Infobanknews. Retrieved September 15, 2024, from https://infobanknews.com/sri-mulyani-proyeksi-defisit-apbn-2024-membengkak-rp6097-triliun/

Arini, S. C. (2024, July 13). Menteri Jokowi Blak-blakan Soal Nasib Anggaran IKN di 2025. detikFinance. Retrieved September 15, 2024, from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7465083/menteri-jokowi-blak-blakan-soal-nasib-anggaran-ikn-di-2025 

Sanjaya, Y. C. A. (2024, June 12). Bahlil Akui Belum Ada Investor Asing Masuk IKN, Apa Penyebabnya? KOMPAS.com. Retrieved September 15, 2024, from https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/12/160000465/bahlil-akui-belum-ada-investor-asing-masuk-ikn-apa-penyebabnya-?page=all#google_vignette 

Ariyani, R. R., Rahayu, R., & Ridho, A. (2024, June 18). Inilah Sederet Masalah yang Ditemukan BPK soal Pembangunan IKN. Temp.co. Retrieved September 15, 2024, from https://nasional.tempo.co/read/1881033/inilah-sederet-masalah-yang-ditemukan-bpk-soal-pembangunan-ikn 

Yulianus, J. (2024, June 11). Pantaskah Merayakan HUT Kemerdekaan RI di IKN? Kompas.id. Retrieved September 15, 2024, from https://www.kompas.id/baca/nusantara/2024/06/11/pantaskah-merayakan-hut-kemerdekaan-ri-di-ikn 

Gandhi, G. (2024, August 6). Terkini: Perayaan HUT RI ke-79 di IKN dan Jakarta Bikin Anggaran Membengkak, Tarif Hotel dan Sewa Mobil untuk Upacara 17 Agustus di IKN Melonjak. Tempo.co. Retrieved September 15, 2024, from https://bisnis.tempo.co/amp/1900609/terkini-perayaan-hut-ri-ke-79-di-ikn-dan-jakarta-bikin-anggaran-membengkak-tarif-hotel-dan-sewa-mobil-untuk-upacara-17-agustus-di-ikn-melonjak 

BBC Indonesia. (2024, June 14). IKN: Ribuan ASN akan datang, apakah Ibu Kota Nusantara bisa menyediakan air bersih untuk jangka panjang? - BBC News Indonesia. BBC News Indonesia; BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4nnv9kg0nxo

Buana, G. (2024, June 14). Progres Pembangunan Lapangan Upacara IKN Capai 70 Persen. Mediaindonesia.com. https://mediaindonesia.com/ekonomi/678088/progres-pembangunan-lapangan-upacara-ikn-capai-70-persen

Handoyo. (2024, July 10). Dampak Positif IKN Nusantara Terhadap Ekonomi Kalimantan Timur. Kontan.co.id; www.kontan.co.id. https://jelajahekonomi.kontan.co.id/ekonomi-infrastruktur/news/dampak-positif-ikn-nusantara-terhadap-ekonomi-kalimantan-timur

Muhamad, N. (2024, August 6). databoks. Katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/08/06/pulau-jawa-sumbang-5704-perekonomian-indonesia-kuartal-ii-2024

Trihusodo, P. (2022, July 13). Air Permukaan Melimpah di Ibu Kota Baru. Indonesia.go.id; Portal Informasi Indonesia. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/5217/air-permukaan-melimpah-di-ibu-kota-baru?lang=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun