Menghargai Prestasi dan Memberikan Bimbingan: Apresiasi setiap pencapaian anak, sekecil apapun. Namun, jangan lupa untuk memberikan bimbingan dan arahan untuk perbaikan.
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa hak mendidik anak, dalam sifat, bentuk, isi, dan alirannya, pada dasarnya ada pada orang tua bukan pada pihak lain. Pandangannya itu dasari oleh pandangan bahwa dalam diri orang tua tergabung berbagai golongan baik itu golongan kebangsaan, kerakyatan atau keagamaan dan golongan itulah yang memiliki hak untuk menetapkan sifat, bentuk, isi, dan aliran pendidikan untuk kepentingan anak-anak.
Pendidikan keluarga yang baik adalah pendidikan yang memberikan dorongan kuat kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan-pendidikan agama. Pendidikan dalam keluarga juga sangat terkait dengan peran orang tua dalam mendidik anak Peran orang tua juga menanamkan nilai-nilai luhur, kebiasaan-kebiasaan baik, warisan dari budaya masa lalu, nilai-nilai keagamaan serta nilai-nilai lainnya yang membantu anak-anak untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh dan berkualitas.
Terkait penanaman nilai-nilai agar anak tumbuh kembang menjadi pribadi yang utuh dan berkualitas dimulai dalam keluarga. Keluarga khususnya ibu berperan dalam menanamkan nilai-nilai agama dan spiritualitas kepada anak-anak. Ibu mengajarkan anak-anak tentang keyakinan mereka dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam keluarga, ibu bagaikan jantung yang menghidupkan seluruh anggota keluarga. Peran dan fungsinya tak tergantikan, menjadikannya sosok sentral dalam menciptakan kehangatan, kebahagiaan, dan pondasi kokoh bagi masa depan keluarga. Fungsi Ibu yang tak tergantikan diantaranya memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Pengasuhan dan pendidikan yang diberikannya akan membekali anak dengan kemampuan dan mental yang kuat untuk menjadi individu yang sukses dan bermoral.
Fungsi Ibu juga sebagai penjaga kehangatan dan kebahagiaan keluarga. Kasih sayang dan perhatiannya menciptakan suasana rumah yang penuh cinta dan kedamaian, menjadi fondasi bagi hubungan yang kuat antar anggota keluarga. Dan paling utama fungsi Ibu  menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada anak-anaknya. Ajaran dan teladannya menjadi kompas moral, membimbing mereka untuk menjadi individu yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
Anak membutuhkan kehangatan kasih sayang dari orang tuanya, namun tidak secara berlebihan ataupun kekurangan. Oleh karena itu, orang tua terutama ibu, mesti melaksanakan fungsi afeksi ini dengan baik agar jiwa anak tumbuh dengan sehat. Sebuah suasana keluarga yang hangat, romantis, dan penuh kasih sayang akan menumbuhkan kepribadian yang baik bagi anak dan dapat menghindarkan pengaruh psikologis yang tidak baik.
Dalam lingkungan keluarga anak-anak dididik mulai dari belajar, berjalan, sikapnya, perilaku keagamaannya, dan pengetahuan serta kemampuan lainnya. Memang karena sekarang berbagai kemampuan yang harus dikuasai anak begitu kompleksnya, maka tidak semua hal dapat diajarkan atau dididik dari orang tua, sehingga anak-anak meski dikirim ke sekolah. Namun demikian pendidikan di keluarga tetap merupakan dasar atau landasan utama bagi anak (khususnya dalam pembinaan kepribadian) untuk mengembangkan pendidikan selanjutnya.
Dengan demikian pendidikan dalam keluarga akan membimbing anak dalam kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Karena dalam keluarga anak dididik untuk berpikir kritis dengan cara selalu berdialog kepada anak untuk memecahkan masalah dan dalam keluarga anak pun dididik untuk dapat menghargai dan menghormati orang lain seperti ketika sedang berbicara anak dilarang untuk memotong pembicaraannya dan ketika libur sekolah anak membantu pekerjaan orangtuanya di rumah.
Jadi pendidikan dalam keluarga adalah investasi yang tak ternilai untuk masa depan anak. Dengan bekal pendidikan keluarga yang baik, anak akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan hidup. Ingatlah, orang tua adalah pahlawan pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Puad Zen, S.Pd.I, Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana UNISMA Bekasi