Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga ukhuwah saat ini, misalnya, kejadian baru-baru ini adalah Israel melakukan kekejaman dan pembantaian terhadap warga Palestina. Umat Islam di seluruh dunia harus bersatu sebagai wujud doktrin Islam di kalangan umat Islam untuk membantu Palestina, dan tidak boleh berpangku tangan dengan sikap sesat Israel. Ukhuwah ini bisa kita pertahankan dengan memberikan dukungan dalam bentuk apapun. Termasuk di berbagai media dan tempat. Hingga dunia tahu bahwa Muslim Palestina telah terluka. Cara selanjutnya adalah dengan mendonasikan uang atau berdonasi untuk kebutuhan medis di Palestina. Karena situasi ini sangat membutuhkan bantuan.
Contoh lainnya adalah Ukhuwah di musim pandemi
Kemarin, saat di bulan suci Ramadhan, pandemi bisa menjadi salah satu cara untuk membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki rasa persaudaraan (ukhuwah) yang kuat, baik itu persaudaraan antar sesama umat beriman (ukhuwah Islamiyah) maupun persaudaraan antar sesama (ukhuwah insaniyah), serta persaudaraan antara sebangsa dan sebangsa air (ukhuwah wathaniyah). Dengan semangat ukhuwah selama berpuasa, kami berharap masyarakat Indonesia dapat melewati ujian yang sulit ini. Dalam QS Al-Hujurat 10, Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, demikian pula islah antara dua saudaramu."
Waktu bulan Ramadhan di tengah pandemi ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan solidaritas umat Islam di Indonesia. Meski berpuasa di tengah pandemi tetap bermanfaat bagi Anda dan orang lain. Juga berpegang teguh pada tujuan awal puasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan. Ukhuwah wathaniyah dapat ditunjukkan dengan mematuhi peraturan pemerintah terkait Covid-19. Apalagi diperkuat dengan keputusan para ilmuwan. Dalam Q.S An-Nisa 59 dikatakan: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu."
Sementara itu, amalan Ukhuwah Insaniyah dalam menghadapi Covid-19 di bulan Ramadhan tidak kalah pentingnya. Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam Maqashid al-Shaum berkata: "Karena orang berpuasa ketika lapar, mereka mengingat lapar." Ini memberinya dorongan untuk memberi makan yang lapar. Situasi saat pandemi Covid-19 juga berdampak pada perekonomian, terutama pada masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu, diharapkan bagi siapapun yang mampu dan berkecukupan dapat memberikan bantuan kepada masyarakat lainnya tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.
Penulis: Putri Amanda Pratiwi & Putri Yulianingsih dari Pendidikan Sosiologi UNJ 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H