Islam mengenal konsep persaudaraan yang disebut ukhuwah. Secara bahasa, ukhuwah berasal dari kata akha, yang pada dasarnya berarti "perhatian". Kemudian arti akha berkembang menjadi saudara atau teman.
Secara umum, ukhuwah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.
Ini penjelasannya:
Berarti persaudaraan dalam Islam atau persaudaraan antar sesama muslim pada hakikatnya. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap Muslim adalah saudara Muslim lainnya.
Seorang Muslim harus memperlakukan Muslim lain sebagai saudaranya, terlepas dari keturunan, kebangsaan atau pertimbangan lainnya.
* Ukhuwah Wathaniyah
Wathan berarti kampung halaman, tempat lahir, atau tanah air. Jadi, ukhuwah wathaniyah adalah bersaudara dalam arti sebangsa, walaupun tidak seagama atau berbeda ras.
* Ukhuwah Insaniyah
Insan artinya manusia. Oleh karena itu, ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan yang lebih luas, yaitu persaudaraan antar manusia di seluruh dunia.
Kasus ukhuwah saat ini, salah satunya adalah penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Penderitaan yang juga menjadi trauma bagi semua orang, tanpa memandang agama, suku, atau negara. Sebab, Habib Husein mengutip Saidina Ali bin Abi Thalib, siapa pun yang bukan saudara seagama adalah saudara sesama umat manusia. Perjuangan kemerdekaan Palestina dari belenggu penjajahan dan penjarahan Israel merupakan wujud persaudaraan sesama manusia.
Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga ukhuwah saat ini, misalnya, kejadian baru-baru ini adalah Israel melakukan kekejaman dan pembantaian terhadap warga Palestina. Umat Islam di seluruh dunia harus bersatu sebagai wujud doktrin Islam di kalangan umat Islam untuk membantu Palestina, dan tidak boleh berpangku tangan dengan sikap sesat Israel. Ukhuwah ini bisa kita pertahankan dengan memberikan dukungan dalam bentuk apapun. Termasuk di berbagai media dan tempat. Hingga dunia tahu bahwa Muslim Palestina telah terluka. Cara selanjutnya adalah dengan mendonasikan uang atau berdonasi untuk kebutuhan medis di Palestina. Karena situasi ini sangat membutuhkan bantuan.
Contoh lainnya adalah Ukhuwah di musim pandemi
Kemarin, saat di bulan suci Ramadhan, pandemi bisa menjadi salah satu cara untuk membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki rasa persaudaraan (ukhuwah) yang kuat, baik itu persaudaraan antar sesama umat beriman (ukhuwah Islamiyah) maupun persaudaraan antar sesama (ukhuwah insaniyah), serta persaudaraan antara sebangsa dan sebangsa air (ukhuwah wathaniyah). Dengan semangat ukhuwah selama berpuasa, kami berharap masyarakat Indonesia dapat melewati ujian yang sulit ini. Dalam QS Al-Hujurat 10, Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, demikian pula islah antara dua saudaramu."
Waktu bulan Ramadhan di tengah pandemi ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan solidaritas umat Islam di Indonesia. Meski berpuasa di tengah pandemi tetap bermanfaat bagi Anda dan orang lain. Juga berpegang teguh pada tujuan awal puasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan. Ukhuwah wathaniyah dapat ditunjukkan dengan mematuhi peraturan pemerintah terkait Covid-19. Apalagi diperkuat dengan keputusan para ilmuwan. Dalam Q.S An-Nisa 59 dikatakan: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu."
Sementara itu, amalan Ukhuwah Insaniyah dalam menghadapi Covid-19 di bulan Ramadhan tidak kalah pentingnya. Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam Maqashid al-Shaum berkata: "Karena orang berpuasa ketika lapar, mereka mengingat lapar." Ini memberinya dorongan untuk memberi makan yang lapar. Situasi saat pandemi Covid-19 juga berdampak pada perekonomian, terutama pada masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu, diharapkan bagi siapapun yang mampu dan berkecukupan dapat memberikan bantuan kepada masyarakat lainnya tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.
Penulis: Putri Amanda Pratiwi & Putri Yulianingsih dari Pendidikan Sosiologi UNJ 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI