pendidikan menghadapi tuntutan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif, inovatif, dan adaptif. Namun, sistem pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya kinerja guru dan kurangnya keterhubungan antara kurikulum dengan kebutuhan dunia nyata. Untuk mengatasi tantangan ini, diperkenalkan Kurikulum Merdeka Belajar yang dimulai pada tahun ajaran 2021/2022. Kurikulum ini menekankan pembelajaran berbasis proyek guna memperkuat pemahaman konseptual dan keterampilan praktis siswa.
Di era globalisasi, sektorPeran guru sebagai pilar utama dalam sektor pendidikan sangatlah penting. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inklusif. Namun, keberhasilan guru dalam perannya sangat bergantung pada otonomi yang diberikan dalam menentukan strategi pengajaran, prosedur, dan alat pendukung pembelajaran.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampling acak proporsional. Sampel terdiri dari 100 guru SMA di Kota Bandung yang menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, melibatkan dua sekolah yaitu SMAN 12 Bandung dan SMAN 2 Bandung. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur otonomi kerja dan kinerja guru menggunakan skala yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Analisis data dilakukan menggunakan metode deskriptif dan uji regresi sederhana dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara otonomi kerja dan kinerja guru.
Hasil Penelitian
Penelitian menemukan bahwa:
Kategorisasi Otonomi dan Kinerja Guru:
Sebagian besar guru memiliki tingkat otonomi kerja sedang (52%) dan kinerja sedang (50%).
Pengaruh Otonomi terhadap Kinerja:
Uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t-hitung untuk otonomi adalah 6,154 dengan nilai signifikansi 0,000 (lebih kecil dari 0,05), menandakan pengaruh positif dan signifikan antara otonomi kerja terhadap kinerja guru.
Korelasi Otonomi dan Kinerja:
Guru yang memiliki tingkat otonomi tinggi mampu menjalankan tugas pengajaran dan manajerial dengan lebih efisien dan adaptif.
Diskusi
Otonomi kerja memberikan kebebasan kepada guru untuk menentukan metode pengajaran, menjadwalkan aktivitas, dan menetapkan kriteria evaluasi. Hal ini berdampak pada peningkatan motivasi intrinsik, kepuasan kerja, dan kinerja guru. Namun, penelitian ini juga menyoroti potensi dampak negatif dari otonomi yang berlebihan, seperti stres, kelelahan, dan kurangnya dukungan dari pimpinan.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, otonomi guru memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan efektif. Guru yang diberi otonomi lebih besar cenderung merasa lebih dihargai, bertanggung jawab, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa.
Implikasi Praktis
Bagi Pemangku Kebijakan:
Memberikan otonomi kepada guru perlu disertai dengan dukungan yang memadai, seperti pelatihan profesional, akses ke sumber daya, dan panduan yang jelas.
Bagi Pemimpin Sekolah:
Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan memberikan dukungan kepada guru untuk mengembangkan kompetensi dan kreativitas mereka.
Bagi Guru:
Memanfaatkan otonomi untuk mengeksplorasi metode pengajaran yang inovatif dan adaptif sesuai kebutuhan siswa.
Kesimpulan
Penelitian ini menegaskan pentingnya otonomi kerja dalam meningkatkan kinerja guru, khususnya dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Guru yang memiliki otonomi tinggi lebih mampu menjalankan tugasnya dengan efisien, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Namun, otonomi harus disertai dukungan yang memadai untuk menghindari dampak negatif seperti stres dan burnout.
Dengan memahami hubungan antara otonomi dan kinerja, pemangku kepentingan dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mendukung guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Source:https://journal.idscipub.com/psychosocia/article/view/371
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H