Batang, 8 Juni 2022 - Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, saat ini terus menunjukan tren positif, di tengah pemulihan ekonomi Dunia usai dilanda Pandemi Covid-19. Meskipun begitu geliat para investor lokal maupun PMA tidak mau kecolongan dalam memanfaatkan lahan yang sudah disiapkan oleh KITB, yakni seluas lebih dari 4300 hektare dengan harga yang kompetitif dibanding Negara ASEAN lainya.Â
Kawasan ini dikelola oleh konsorsium BUMN dan Perusda, yang terdiri dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT PP (Persero) Tbk, PT Kawasan Industri Wijayakusuma dan Perumda Batang. Kelebihan Kawasan Industri Terpadu Batang ini sangat minim akan adanya konflik sosial, juga lokasinya yang strategis terdapat Gerbang Tol Trans Jawa, dekat Jalur Nasional Pantura, Stasiun Logistik Kereta Api, Sumber listrik PLTU Ujungnegoro (terbesar se Asia tenggara) dan Pelabuhan yang berada di pantai utara Jawa, sehingga tidak heran menjadi tujuan utama para tenan jatuh hati menambatkan modalnya di KITB.
Menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/ BKPM dan LG Energy Solution pada tanggal 18 Desember 2020 tentang Kerjasama Investasi Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Grand Package, serta pelaksanaan Groundbreaking pabrik baterai PT. HKML Baterai Indonesia (saat ini berganti nama menjadi HLI Green Power) di Karawang Jawa Barat.Â
Realisasi proyek investasi strategis (Grand Package) dengan total investasi sebesar USD 9,8 miliar di Halmahera Timur dan Kawasan Industri Terpadu Batang dimaksud terus berlanjut.Â
LG Konsorsium akan bermitra dengan perusahaan BUMN Indonesia di seluruh rantai nilai produksi, sebagaimana yang tengah berlangsung Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi, yang dilaksanakan pada hari ini Rabu (08/06) dihadiri langsung oleh Perusahaan Konsorsium Presiden LG Energy Solution MR. Bang Soo Lee, sebagai bentuk komitmen.
Dalam Seremoni Implementasi Tahap Kedua Baterai Listrik tersebut dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo. Turut hadir pula dalam seremoni ini yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan perwakilan dari Pemerintah Republik Korea yaitu Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung.
Jokowi mengungkapkan investasi pengembangan pabrik baterai oleh konsorsium LG ini menembus sangat besar, atau menembus US$ 9,8 miliar atau Rp 142 triliun.
"Dan yang paling saya senangi adalah menyerap tenaga kerja sampai 20 ribu orang, ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia saat ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci. Dan yang saya juga senang, investasi dari hulu ke hilir tersebar di beberapa kawasan negara kita, Indonesia," ungkap Jokowi.
Menurut Direktur Utama KITB, Galih Saksono mengungkapkan, ketertarikan para Tenant dalam memastikan untuk menanamkan modalnya di Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Terpadu Batang Tersebut dikarenakan banyak faktor, lahan murah, minim konflik sosial dan UMR yang kompetitif, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap sebagai pendukung dalam menjalankan perusahaan dari luar negeri relokasi ke Indonesia khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang.Â
Hal ini terjawab dengan mulai dibangunya pabrik dari Korea Selatan KCC Glass dengan nilai Investasi lebih dari Rp 5 triliun atau 350 juta USD, kavling lahan seluas 46 hektare, padahal sebelumnya sempat melirik ke Malaysia hingga akhirnya memutuskan ke KITB, diikuti oleh 5 tenant lainya.
"Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi diperkirakan bakal menyerap 6000 tenaga kerja, sehingga masyarakat lokal bisa merasakan manfaatnya adanya KITB,"tuturnya.
Ahmad Fauzie Nur, selaku Komisaris PT KITB dan sebagai Direktur Utama PT KIW (Persero) turut menghadiri acara seremonial tersebut. "Semakin banyaknya investor global yang masuk ke KIT Batang menunjukkan kepercayaan pelaku usaha di dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi, dan KIT Batang adalah pilihan terbaik bagi mereka," ungkapnya.
Dari Tenant Industri yang sudah masuk, mulai dari KCC Glass, Rumah Keramik Indonesia, Yih Quan Footwear, dan 3 tenant lainnya, bakal membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja, untuk itu SDM mulai dari sekarang harus benar-benar disiapkan. Setidaknya mulai pertengahan atau akhir tahun 2023 kebutuhan tenaga kerja mulai dilakukan perekrutan di sejumlah perusahaan yang akan selesai masa konstruksinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H