"Dan yang paling saya senangi adalah menyerap tenaga kerja sampai 20 ribu orang, ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia saat ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci. Dan yang saya juga senang, investasi dari hulu ke hilir tersebar di beberapa kawasan negara kita, Indonesia," ungkap Jokowi.
Menurut Direktur Utama KITB, Galih Saksono mengungkapkan, ketertarikan para Tenant dalam memastikan untuk menanamkan modalnya di Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Terpadu Batang Tersebut dikarenakan banyak faktor, lahan murah, minim konflik sosial dan UMR yang kompetitif, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap sebagai pendukung dalam menjalankan perusahaan dari luar negeri relokasi ke Indonesia khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang.Â
Hal ini terjawab dengan mulai dibangunya pabrik dari Korea Selatan KCC Glass dengan nilai Investasi lebih dari Rp 5 triliun atau 350 juta USD, kavling lahan seluas 46 hektare, padahal sebelumnya sempat melirik ke Malaysia hingga akhirnya memutuskan ke KITB, diikuti oleh 5 tenant lainya.
"Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi diperkirakan bakal menyerap 6000 tenaga kerja, sehingga masyarakat lokal bisa merasakan manfaatnya adanya KITB,"tuturnya.
Ahmad Fauzie Nur, selaku Komisaris PT KITB dan sebagai Direktur Utama PT KIW (Persero) turut menghadiri acara seremonial tersebut. "Semakin banyaknya investor global yang masuk ke KIT Batang menunjukkan kepercayaan pelaku usaha di dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi, dan KIT Batang adalah pilihan terbaik bagi mereka," ungkapnya.
Dari Tenant Industri yang sudah masuk, mulai dari KCC Glass, Rumah Keramik Indonesia, Yih Quan Footwear, dan 3 tenant lainnya, bakal membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja, untuk itu SDM mulai dari sekarang harus benar-benar disiapkan. Setidaknya mulai pertengahan atau akhir tahun 2023 kebutuhan tenaga kerja mulai dilakukan perekrutan di sejumlah perusahaan yang akan selesai masa konstruksinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H