Dari hasil debat itulah, pemilih dapat mengenal program-program, visi-misi, keunggulan dan kelemahan para kandidat presiden sekaligus. Perhatian publik akan banyak tersedot ke acara-acara seperti ini selama pemilu karena serunya diskusi antara mereka, di mana ada saling tuding dan ungkit luka lama atau menguliti 'borok' masing-masing.
Dengan adanya sistem pemilu seperti ini, bakal calon bisa lebih fokus mengampanyekan dan menjalankan strategi yang berbeda di masing-masing kota tujuan. Bukan serampangan berorasi serentak di 50 negara bagian, tetapi dijajaki satu per satu. Mulai dari Iowa sampai District of Columbia.
Beberapa pemilihan pendahuluan diadakan kedua partai pada hari yang sama. Ada juga yang diadakan pada hari yang berbeda, seperti yang akan berlangsung pada pemilihan pendahuluan di Nevada dan South Carolina.Partai Demokrat akan menggelar kaukus di Nevada pada 20 Februari, sementara Republik menggadakan pemilihan pendahuluan di South Carolina.Â
Baru pada tanggal 23 Februari, gantian GOP (sebutan komite Partai Republik) yang membuka kaukus di Nevada, dan Partai Demokrat melangsungkan pemilihan pendahuluan di South Carolina empat hari kemudian. Hasil pemungutan suara dari pemilu pendahulan dan kaukus akan mengeluarkan satu nama kandidat dari masing-masing partai, untuk selanjutnya dinobatkan sebagai capres resmi dalam Konvensi Nasional, yang dihelat pada Agustus-September.
Setelah ketiga proses tersebut dijalankan, maka konvensi nasional siap dilaksanakan untuk memilih kandidat presiden yang akan dicalonkan oleh partai politik dalam pemilu. Tren posisi ideologi partai politik terefleksi melalui kehadiran kelompok aktivis politik yang menjadi delegasi di dalam konvensi nasional, dimana delegasi Demokrat adalah sekelompok orang liberal dan Republik dipenuhi oleh sekelompok orang konservatif. Hal ini menunjukkan bahwa konvensi nasional tidak hanya menjadi sarana untuk menentukan kandidat presiden, namun juga merefleksikan posisi partai terhadap ideologi politik dan isu politik tertentu.
Pada tahap terakhir ini, ada dua pemilihan utama yang patut diketahui, yaitu pengambilan suara sebagai pasangan capres dan cawapres terfavorit (popular vote) dan berikutnya ditetapkan melalui dukungan dari Electoral College.
Electoral College adalah lembaga pemilu akhir yang diisi oleh orang-orang pilihan dari masing-masing negara bagian, untuk menentukan presiden dan wapres terbaik bagi masyarakat AS. Jumlah perwakilannya tidak sama rata di setiap negara bagian, yang pasti jumlahnya harus sama dengan jumlah anggota kongres AS, sebanyak 538 orang.
Jika popular vote dilangsungkan pada November, Electoral College akan memberikan suara mereka pada hari Senin pertama setelah Rabu minggu kedua di Bulan Desember.
Berbeda dengan Indonesia yang akan langsung memenangkan pasangan yang memperoleh suara terbanyak dari rakyat, AS akan menobatkan dua orang utama di negaranya setelah mendengar keputusan Electoral College. Jadi pasangan yang menang dalam popular vote, belum tentu maju sebagai presiden dan wakil presiden AS yang sebenar-benarnya.
Penulis merupakan Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H