Sekarang abang ucok sudah dapat melakukan transaksi "inbreng", caranya; abang mengaku telah melakukan tambahan setoran modal Rp. 50 miliar, dan sebagai lawan transaksinya: abang melaporkan "piutang usaha" bertambah Rp. 20 miliar dan "persedian durian montok = Rp. 30 miliar.
Kalau soal prospek IPO gampang bang ucok, kalaupun tidak laku saham IPO, abang masih gampang untuk bilang kepada otoritas bahwa saham IPO telah "laku" terjual, misalnya dalam prospektus abang sebutkan terlebih dahulu bahwa dana IPO akan digunakan untuk akuisisi perusahaan lain. Â Nanti tinggal diatur saja... jika saham IPO tak laku, maka untuk bayar akuisisinya dapat di=inbrengkan denga saham IPO. Â Dan selanjutnya di dalam "laporan penggunaan dana IPO", disebutkan bahwa uang IPO sudah diterima dan telah digunakan untuk akuisisi perusahaan.
Dan jangan lupa, agar harga perusahaan yang akan diakuisi di mark-up besar-besaran, lumayan nanti hasilnya, abang ucok akan memiliki asset yang Bernama "goodwill". Â Maka meledak-ledaklah nilai asset bang ucok setelah IPO dan setelah akuisisi. Istilahnya bang ucok jadi @kayamendadak
Demikian bang ucok, semoga pertanyaan bang ucok terjawab, perihal IPO mas $RAFI amaat.... Jangan lupa, saya menunggu kiriman durian medannya 1 kardus.
Sumber prospektus : https://www.e-ipo.co.id/id/pipeline/get-propectus-file?id=136&type=
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H