Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mas $RAFI - Pertumbuhan Perusahaan Luar Biasa

19 Juli 2022   15:55 Diperbarui: 19 Juli 2022   16:03 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RAFI adalah calon emiten IPO bulan Juli, Emiten menjadi salah satu pionir bisnis waralaba di Indonesia dengan menu Kebab sebagai salah satu signature menu. Perseroan juga mengembangkan bisnis food supply yang membantu masyarakat untuk mulai berbisnis dengan kemitraan waralaba, jual beli bahan baku segar berupa sembako sampai dengan berbagai produk ikan segar.

Perusahaan ini baru saja berdiri pada tahun 2017, dimulai dari setoran modal hanya sebesar Rp. 200 juta, sekarang nilai setoran modal telah naik menjadi Rp. 32,7 miliar. Memang disebutkan bahwa pada tahun 2021, berdasarkan akta notaris tanggal 31 Des 2021, PSP melakukan penyetoran modal tunai Rp. 18 miliar.  Tetapi ajaibnya posisi uang kas per 31 Des 2021 hanya sebesar Rp. 711 juta, jadi saya mau ketawa tapi takut dosa.

Intinya bahwa setoran modal para PSP sudah sukses naik, dari cuman 200 juta menjadi Rp. 32,7 miliar. Adapun uangnya untuk setoran modal berasal dari mana itu sudah tidak penting. Yang paling penting, bahwa pada tanggal 31 Desember 2021 perusahaan menerbitkan saham baru, sehingga sebelum tanggal 31 Desember 2021; jumlah saham hanya sebanyak = setoran modal / nilai nominal = 200 juta / 15 = 133 ribu lot, setelah tambahan setoran modal, sekarang para PSP memiliki saham sebanyak = 32,7 miliar / 15 = 21,8 juta lot.

Artinya pada tanggal 31 Desember 2021 diterbitkan saham baru sebanyak = 21,8 juta lot -- 133 ribu lot = 21,7 juta lot, yang kemudian ditawarkan kepada PSP hanya seharga Rp. 15 perak.

Tetapi dengan PEDE-nya, 7 bulan kemudian, emiten kembali menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 9,48 juta lot, yang akan ditawarkan kepada publik dengan harga Rp. 120 -- Rp. 130, melalui skema IPO.  Untung saja OJK masih melarang para PSP menjual saham sampai 8 bulan ke depan. Kalau tidak tentu kasian investor yang beli saham IPO Rp. 130, harus bersaing dengan PSP yang membeli saham baru dengan harga Rp. 15 perak.  Maka worst come to worst, kalau PSP niat menjual saham baru miliknya, jika hanya laku terjual Rp. 50 per lembar, para PSP telah untung multi bagger.

Adapun valuasi emiten setelah IPO (31 Des 2021); ekuitas menjadi = Rp. 55 / lembar.  Jika IPO sukses dijual pada harga Rp. 130, maka PBVR = 130 /55 = 2,38 kali.  Atau emiten ini akan menghasilkan market capitalization = Rp. 406,6 miliar dari yang sebelumnya (sebelum IPO) hanya sebesar Rp. 47,7 miliar.

Kembali ke pertumbuhan perusahaan, yang mengakibatkan total ekuitas, dari cuman Rp. 200 juta pada saat didirikan (2017), menjadi Rp. 47,7 miliar pada tanggal 31 Des 2021. Sayangnya ekuitas tersebut ternyata digunakan untuk mendanai "piutang usaha" sebesar Rp. 20,8 miliar dan digunakan untuk belanja "persediaan" Rp. 35,6 miliar.

Saya jadi teringat emiten $DUCK restoran tapi banyak "piutang dagangnya", dan teringat juga dengan nasib emiten duck, yang sekarang telah dimiliki oleh masyarakat sebanyak 87%.

Selain piutang yang menumpuk, saya juga sebenarnya cukup heran kalau perusahaan dagang makanan eceran tetapi harus stok persediaan banyak-banyak, nilai persediaan Rp. 35,6 miliar, yang mencerminkan persediaan untuk = HPP / Persediaan = 89,9 / 35,6 miliar = 5 bulan.

Jadi kesimpulannya, sekaligus menjawab "niat" bang @ucokdurian yang akan meng-IPO-kan usaha "durian-montok-nya". Misalnya, setoran modal abang hanya pas-pasan, misalnya cuman 100 juta perak, maka agar bang ucok, tetap diizinkan IPO oleh otoritas, abang harus naikan setoran modalnya terlebih dahulu, misalnya menjadi 50 miliar,

Kalau bang ucok tak punya duit untuk setor duit, caranya gampang kok bang.... abang ucok bilang bahwa para pelanggan yang makan di kedai durian bank ucok semuanya pada ngutang sampai 2 bulan, misalnya total utang para pelanggan bang ucok Rp. 20 miliar. Kemudian bang ucok pergi ke para petani durian; bilang kepada petani "buah durian yang masih hijau dan gelantungan dipohon" sudah saya pesan, bayarnya tunggulah kalau sudah matang. Jadi jangan coba-coba kau jual ke orang lain. Maka abang boleh-boleh saja bilang bahwa sekarang sudah punya persediaan sebesar Rp. 30 miliar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun