Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

IHSG - Follow the money anda akan menemukan penjahatnya

21 Mei 2022   14:11 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:33 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laba (rugi) anak usaha lainnya =  Total laba (rugi)  ICAH Tbk - Laba anak usaha IJAH

Laba (rugi) anak usaha lainnya =  -4,4 miliar  - 341 miliar = rugi 345,4 miliar

Pembagian laba bersih milik IJAH sebesar 341 miliar;  antara ICAH tbk dengan bagian "non-pengendali (ISAH purak-purak non-pengendali) menjadi sebagai berikut;

Laba IJAH yang menjadi bagian ICAH tbk = 50,6% X 341 miliar = 172,5 miliar;

Laba IJAH yang menjadi bagian ISAH (non-pengendali) = 49,4% X 341 miliar = 168 miliar. 

Tetapi yang muncul di LK jumlah laba milik non-pengendali (ISAH) lebih kecil, sebesar 134,6 miliar.  Artinya pada anak usaha ICAH tbk lainnya, yang sedang mengalami rugi, dimana pada anak usaha tersebut, sebagian saham juga dimiliki oleh ISAH.  Oleh karena itu ISAH juga harus menanggung pembagian rugi sebesar = 168 miliar -- 134,6 = 33,8 miliar.  Sehingga alokasi laba kepada ISAH turun dari 168 miliar menjadi = 168 miliar -- 33,8 miliar = 134,6 miliar.

Malangnya ICAH tbk, hasil akhirnya malahan harus menanggung rugi, yang dihitung sebesar selisihnya saja.  Jika diketahui total rugi konsolidasi sebesar 4,4 miliar, didalamnya ada untung milik non-pengendali sebesar 34,6 miliar, maka otomatis, bagian milik non-pengendali harus dikeluarkan terlebih dahulu, sehingga  ICAH malahan hasil akhirnya harus menanggung rugi sebesar = -4,4 miliar -- 134,6 miliar = - 139,1 miliar.

Membagongkan pembagain laba pada tahun 2019 bukan?  ICAH Tbk kebagian rugi sebesar 139,1 miliar, tetapi ISAH malahan sebaliknya kebagian untung sebesar 134,6 miliar.  Itulah seni "financial engineering" tingkat advance.  Lihat table perhitungan pada gambar yang saya lampirkan, fokus kepada pembagian laba, dimana kalau anak usaha sedang rugi, maka pembagian rugi untuk ISAH sedikit saja cuman 10%.  Tetapi kalau untung, ISAH dapat 49,4%. Adapun nilai maksimal kepemilikan ISAH pada anak usaha disetting sedemikian rupa, sehingga ISAH tidak memenuhi syarat sebagai pengendali pada anak usaha yang untung besar tersebut.

Jadi karena ICAH tbk secara total malahan kebagian rugi, tentu saja dividend yang diterima dari anak usaha IJAH, akan tenggelam bersama rugi-rugi anak usaha ICAH tbk lainnya.  Jadi pantas-pantas saja kalau ICAH Tbk tidak meneruskan dividend kepada para pemegang saham, yang didalamnya terdapat publik sebanyak 15%.  Sedangkan the real PSP (ISAH) sudah selamat duluan dapat dividend langsung dari IJAH, yang dibayarkan pada Tahun 2018 = 182,3 miliar, Tahun 2019 = 159,7 miliar, tahun 2020 = 65,6 miliar, dan  Tahun 2021 = 21,3 miliar.

 

Kalau anda dapat memahami postingan saya, maka anda dapat menjawab sendiri, kenapa pada tahun 2021 total laba bersih tahun berjalan sebesar 142,1 miliar, yang menjadi bagian ICAH tbk cuman 38,5 miliar, sedangkan bagian non-pengendali atau bagian dari PSP-ISAH, nilainya jauh lebih besar sebesar 108,4 miliar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun