Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

IHSG - Money Can't Buy You Love

22 April 2022   10:52 Diperbarui: 22 April 2022   11:17 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saldo kas tersisa milik BUKA setelah membayar lunas utang, memiliki rasio paling banyak sebesar = 87,4%. Rasio ini lebih baik daripada SIDO yang menyisakan uang sebesar = 45% dan CMRY = 75%. Namun demikian, SIDO tetaplah lebih unggul, karena sisa uang 45% sumbernya bukan uang IPO (lagi), tetapi bersal dari aktifitas operasional. 

Berbeda dengan CMRY dan BUKA, karena baru saja IPO, maka otomatis sumber saldo kas yang bertumpuk adalah hasil dari IPO. Namun demikian darimanapun sumber uang berasal, yang paling penting adalah uang tersebut telah menjadi sepenuhnya milik emiten, bukan uang titipan milik shareholder, apalagi uang yang berasal dari utang.

Apakah manfaat kita menganalisa "cash rich"? Sebab "cash is the king", semua urusan (bisnis) menjadi lancar kalo punya uang tunai. Tetapi kalau tidak pandai mengelola uang maka seperti kata pepatah "money can't buy you love". Bukanya cinta yang didapat malah rugi yang singgah. 

Sebab uang adalah asset lancar yang paling gampang disalah-gunakan, akibatnya "besar pasak daripada tiang", uang yang dibelanjakan jumlahnya lebih besar daripada maanfaat yang didapatkan.  

Tetapi perihal mengelola uang adalah perihal masa depan. CMRY dan BUKA adalah emiten baru IPO, kalau mau fair kita berikan waktu kepada ke dua emiten tersebut mengelola duit IPO, yang penting duit yang mau dikelola ada, dan itu bukan milik orang lain.

Contoh (6) Pada akhirnya uang juga bukan segala-galanya, sehingga "money can't buy me love", kalau kita melihat kinerja luar biasa emiten $PRDA, emiten laboratorium Kesehatan, yang ketiban untung sebab PCR TEST pernah harganya Rp. 2 juta meskipun harga normalnya cuman Rp. 200 ribu-an.  

Mengakibatkan kinerja emiten ini 2 tahun berturut-turut terbang kelangit.  Akibatnya kas melimpah-limpah (termasuk deposito) jumlahnya Rp. 1,5 triliun, bandingkan dengan total utang yang hanya sebesar Rp. 466,2 miliar.  Ini malahan yang pas disebut "crazy rich"....

Apakah anda tertarik bagian dari mafia PCR, cari untung disaat orang susah?  Oleh karena itu menjelang bulan Ramadhan berakhir, jangan lupa bayar kewajiban zakat, atau bersedekahlah kepada yang berhak menerima. Bukan kepada bandar, apalagi bandar yang sudah jelas-jelas diatas kertas sudah untung seperti bandar $WIRG. Semoga money can buy us love, aamiinnnn.

Demikian semoga bermanfaat.

dokpribadi
dokpribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun