Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

ANJT - Unboxing Laporan Keuangan Tahun 2021

16 April 2022   22:20 Diperbarui: 16 April 2022   22:24 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Postingan ini untuk memenuhi permintaan follower. Sampai dengan saat ini, saya tidak punya kepentingan pada saham ini, jadi disclaimer on.


ANJT melaporkan laba bersih tahun berjalan 2021 sebesar USD 39,7 juta. Mengalami kenaikan 1.695% dibandingkan dengan tahun 2020, yang hanya menghasilkan laba bersih tahun berjalan sebesar USD 2,2 juta.


Penyebab utama kenaikan laba adalah (1) peningkatan jumlah penjualan sebanyak 63% dan (2) kenaikan profitability margin, pada tahun 2020, Gross profit margin hanya sebesar 24%, pada tahun 2021 naik menjadi 38%.


Sekarang saya akan mengevaluasi kinerja emiten menghasilkan UANG dengan cara membandingkan "laba bersih tahun berjalan" dengan "CFO." Hal ini untuk mengetahui, apakah laba bersih tahun berjalan telah dapat dinikmati atau masih ditahan oleh modal kerja.


Pada tahun 2021, emiten ini mengalami kenaikan kinerja meng-hasil-kan uang dari aktifitas operasi (CFO), dimana jumlah CFO-nya sebesar USD 85,8 juta, atau lebih besar USD 46,1 juta dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan yang hanya sebesar USD 39,7 juta.


Namun demikian karena laba bersih dihitung berdasarkan "accrual basis" sedangkan CFO dihitung berdasarkan "cash basis", tentulah tidak akan apple-to-apple jika keduanya langsung dibandingkan. Oleh karena itu, saya akan menghitung ulang laba bersih tahun berjalan menggunakan pendekatan yang sama dengan CFO yaitu "cash basis". Selanjutnya, laba bersih tahun berjalan yang dihitung dengan menggunakan "cash basis" saya sebut sebagai "cash profit".


Karena akan dihitung dengan prinsip cash basis, maka beban dan laba non-cash pada tahun berjalan 2021, akan saya keluarkan. Selain itu emiten juga mendapatkan laba non-cash juga dikeluarkan.  Sehingga setelah semua transaksi non-cash difaktorkan, diperoleh "cash profit" seperti yang terlihat pada gambar ilustrasi terlampir, yaitu  = laba bersih tahun berjalan + beban non-cash -- laba non-cash = 39,7 juta + 26,9 juta -- 412 ribu = USD 66,2 juta.

Emiten ini mengelompokan pembayaran beban bunga sebesar USD 4,5 juta, sebagai kelompok pengeluaran kas pada aktifitas financing bukan #CFO. Padahal Beban bunga telah difaktorkan dalam menghitung laba-dan rugi yang menjadi bagian dari aktifitas CFO. Oleh karena itu pembayaran bunga harus dikelompokan kembali dalam perhitungan CFO. Sehingga CFO turun menjadi = 85,8 juta -- 4,5 juta = USD 81,3 juta.


Sekarang dapat dibandingkan antara "cash profit" vs "CFO", yaitu cash profit sebesar USD 66,2 juta, tetapi mampu menghasilkan CFO sebesar USD 81,3 juta. Ini adalah pencapaian yang baik. Yang berarti semua "laba besrsih tahun berjalan sebesar USD 39,7 juta, telah berwujud "UANG". Bukan laba yang masih ditahan oleh modal kerja, seperti ditahan pelanggan dalam bentuk piutang dagang, atau masih ditahan dalam bentuk persediaan. Bahkan hasilnya lebih baik lagi....


Penyebab utama CFO (USD 81,3 juta) lebih besar daripada cash profit (USD 66,2 juta), atau lebih besar = 81,3 juta -- 66,2 juta = USD 15,1 juta adalah:

(1) Piutang dagang : terjadi penurnan saldo piutang dagang Atau;

(2) Persediaan : Emiten menghemat uang belanja (tidak keluar uang), sebab emiten menggunakan persediaan tahun sebelumnya untuk dijual pada tahun berjalan, akibatnya saldo persediaan turun.

Piutang dagang dan persediaan adalah komponen utama asset modal kerja, yang berarti secara teoritis, pada tahun berjalan 2021, emiten ANJT mengalami penurunan jumlah modal kerja.

Untuk membuktikan apakah telah terjadi penurunan modal kerja, sekarang kita bandingkan modal kerja tahun 2021 vs modal kerja tahun 2021.

Dalam laporan keuangan, modal kerja sebagian besar tercatat pada "asset lancar" dan sebagian lagi mungkin tercatat pada "asset tidak-lancar". Adapun akun-akun yang diklasifikasikan sebagai modal kerja, adalah akun-akun yang mutasinya dilaporkan dalam laporan arus kas pada bagian "CFO". Hasilnya terjadi penurunan asset modal kerja sebesar USD 5 juta, seperti yang dijelaskan dalam perhitungan pada gambar ilustrasi terlampir.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kelebihan (surplus) CFO terhadap "cash profit" sebesar USD. 15,1 juta, adalah (1) penurunan modal kerja sebesar USD USD 5 juta (2) dari manakah sisanya berasal?

Maka secara otomatis, sisanya berasal dari uang yang diperoleh karena peningkatan utang modal kerja = sebesar = 15,1 juta -- 5 juta = USD 10,1 juta. Apakah anda senang dengan perusahaan yang utang modal kerjanya semakin banyak? Mungkin jawaban anda, mungkin belum jatuh tempo, sehingga masih terutang modal kerja.

Sekarang saya akan telusuri lagi, utangan modal kerja apakah yang meningkat pada ANJT, semoga kenaikan utangan yang wajar-wajar saja. Ternyata yang mengalami kenaikan utang modal kerja, sumber utamanya adalah: (1) Utang pajak naik USD 5,3 juta dan (2) Utang lain-lain naik USD 5,9 juta.

(1) Utang pajak naik dapat dianggap wajar kalau kenaikannya relative sebanding dengan kenaikan beban pajak tahun berjalan 2021 sebesar = 18,7 juta -- 12,8 juta = USD 5,9 juta.

(2) Menurut CLK 24, penyebab utama utang lain-lain meningkat adalah kenaikan pada "liabilitas kontrak" sebesar USD 5,6 juta. Liabilitas kontrak adalah utang yang timbul karena para pelanggan membayar dimuka, sebelum barang / jasa diserahkan kepada pelanggan. Artinya, jika emiten mengalami kenaikan jumlah liabilitas kontrak, justru semakin menunjukan perusahaan memiliki kinerja "penjualan yang bagus" dan "kinerja kolektabilitas kas dari pelanggan juga meningkat, sebab telah menerima kas sebelum barang / jasa diserahkan kepada pelanggan".

Berdasarkan laporan penggunaan uang untuk investasi, maka jumlah capex perusahaan tahun 2021 sebesar = Perolehan aset tetap + Perolehan tanaman produktif = 15,4 juta + 21,5 juta = USD 36,9 juta. Dibandingkan dengan beban penyusutannya = Beban penyusutan asset tetap + Beban penyusutan tanaman produktif = 10,4 juta + 13,7 juta = USD 24 juta. Maka jumlah CAPEX tahun 2021 lebih besar daripada jumlah beban penyusutannya, sebesar = 36,9 juta -- 24 juta = USD 12,9 juta. Jumlah capex bersih sebesar USD 12,9 juta tersebut, mencerminkan aktifitas ekspansi emiten. Dengan ekspansi sebesar USD 12,9 juta kemudian dibandingkan dengan total asset tak-lancar sebesar USD 170 juta, maka rasio ekspansi = 12,9 juta / 170 juta = 7,5%.

Dari kebutuhan belanja ekspansi sebesar USD 12,9 juta, perusahaan masih menggunakan uang dari utang bank jangka panjang sebesar USD 7,5 juta.

Kesimpulan:
Emiten memiliki tim internal management seperti tim produksi, tim penjualan dan tim keuangan, yang telah bekerja sangat baik dan Kerjasama yang solid. Tim produksi menghasilkan barang yang harga produksi-nya murah itu sebabnya profitabilitas GPM naik menjadi 38%, dan tim penjualan sukses meningkatkan penjualan 63%, dan tim keuangan memastikan laba telah berubah jadi uang yang seluruhnya telah dikuasai oleh perusahaan, bahkan jumlah uang yang diterima melebihi labanya sebesar USD 15,1 juta.


Dengan rasio ekspansi asset hanya sebesar 7,5%, dan dari total belanja ekspansi sebesar USD 12,9 juta, tetapi masih menggunakan utang Bank sebesar USD 7,5 juta, maka dapat disimpulkan bahwa emiten ini melakukan aktifitas ekspansi dengan cara yang aman-aman saja dan cenderung "prudent", tidak terlalu memberatkan cash flows internal dan masih berani tambah sedikit utang bank.

Karena tiga tahun sebelum tahun 2021, kinerja emiten tidak bagus, maka saya yakin, berdasarkan data laporan keuangan tahun 2021 emiten ini telah memasuki tahap turn around, bangkit dari keterpurukan.

Apakah saya tertarik invest disini? Saya masih harus riset satu step lagi, mencoba lebih memahami bisnis emiten ini, yang akan saya mulai dengan membaca annual report. Semoga ada yang berkenan memberikan info- masukan terkait bisnis ANJT.


Demikian semoga dapat menjawab reuest dari follower, dan ditunggu uang $JAGO-nya hahahaha.....

Sumber Laporan Keuangan ANJT disisni https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan//Laporan%20Keuangan%20Tahun%202021/Audit/ANJT/ANJ-Dual-2021.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun